Latihan Penyelamatan hingga Hijaukan Muara Meriahkan HKB di Pacitan

Latihan Penyelamatan hingga Hijaukan Muara Meriahkan HKB di Pacitan

Pacitan (beritajatim.com) – Suasana panik terjadi di muara Sungai Grindulu, Dusun Kiteran, Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, Sabtu (26/4/2025) siang. Sejumlah warga yang tengah bermain air di sekitar muara tiba-tiba terseret arus deras. Satu per satu korban tampak berusaha diselamatkan, namun seorang di antaranya hanyut hingga ke tengah sungai.

Relawan yang berada di lokasi dengan sigap melemparkan pelampung dan gabus styrofoam untuk membantu korban pertama. Upaya penyelamatan ini berlangsung cepat, dan korban segera dievakuasi ke tepi sungai dalam kondisi selamat.

Namun upaya penyelamatan korban kedua tidak semudah itu. Arus deras menyeret korban lebih jauh, memaksa relawan yang juga nelayan setempat menggunakan perahu untuk mengevakuasi.

Setelah melalui upaya keras, korban berhasil diangkat dari air dan segera diberikan pertolongan pertama. Suasana pun kembali tenang.

Namun, seluruh insiden itu ternyata hanyalah bagian dari simulasi kecelakaan air yang digelar Kelompok Masyarakat (Pokmas) Jangkar Segoro Kidul dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2025.

Kepala Dusun Kiteran, Slamet Riyadi, mengatakan bahwa simulasi ini bertujuan melatih kemampuan warga dan relawan dalam menghadapi kecelakaan air, yang berpotensi terjadi di wilayah mereka. “Sebagian besar warga di sini adalah nelayan, sehingga penting untuk memiliki kesiapsiagaan ekstra terhadap risiko tenggelam atau insiden di perairan,” ujarnya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Rumah Zakat, melalui program Desa Tangguh Pesisir. Ini menekankan pentingnya meningkatkan mitigasi bencana, mengingat letak geografis Dusun Kiteran yang berada langsung di pesisir selatan Pacitan. “Kita juga melibatkan remaja juga, agar jiwa sosial mereka juga terbentuk,”kata Indar Siswoyo.

Tak berhenti pada simulasi, kegiatan berlanjut dengan penanaman puluhan bibit mangrove di kawasan Watu Mejo Mangrove Park, yang terletak di muara sungai. Penanaman ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menjaga pesisir dari abrasi dan gelombang tinggi, serta memperkuat kawasan wisata berbasis alam yang kini tengah dikembangkan warga. (tri/kun)