WHO Ingatkan Soal Penggunaan Sarung Tangan: Kurangi Risiko Infeksi Tapi Belum Tentu Bersih – Halaman all

WHO Ingatkan Soal Penggunaan Sarung Tangan: Kurangi Risiko Infeksi Tapi Belum Tentu Bersih – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebersihan tangan adalah salah satu cara paling efektif, terjangkau, dan universal yang dimiliki untuk mencegah penularan infeksi penyakit.

Sehingga berbagai upaya pun dilakukan agar kebersihan tangan selalu terjaga. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa penggunaan sarung tangan tidak menggantikan kebersihan tangan.

Sarung tangan medis memang berperan penting dalam mencegah penularan infeksi, misalnya saat ada risiko terpapar darah dan cairan tubuh.

Tapi, sarung tangan medis tidak dapat menggantikan tugas membersihkan tangan pada waktu yang tepat.

Pada Hari Kebersihan Tangan Sedunia ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau pemerintah, fasilitas perawatan kesehatan, dan pekerja garis depan di seluruh dunia untuk memperkuat praktik kebersihan tangan.

Langkah ini merupakan sebuah intervensi yang terbukti dan hemat biaya untuk melindungi pasien dan pekerja perawatan kesehatan.

“Sarung tangan medis dapat mengurangi risiko infeksi, tetapi tidak dapat menggantikan kebersihan tangan,” kata Asisten Direktur Jenderal WHO, Cakupan Kesehatan Universal, Life Course Dr Bruce Aylward dilansir dari website resmi WHO, Senin (5/5/2025).

Menurutnya, penggunaan sarung tangan yang tidak tepat tidak hanya merusak praktik pencegahan dan pengendalian infeksi, tetapi juga menambah jumlah limbah perawatan kesehatan secara signifikan.

Sebagian besar limbah ini dapat dihindari dengan menjaga kebersihan tangan. Penggunaan sarung tangan hanya jika diperlukan.

Sarung tangan juga bersifat protektif tetapi tidak sepenuhnya aman atau tanpa masalah.

Karena, sarung tangan dapat terkontaminasi. Terutama jika seringkali disalahgunakan.  Seperti dikenakan tanpa henti saat petugas kesehatan berganti pasien.

Atau saat mereka melakukan beberapa prosedur untuk pasien yang sama.

Selain itu, penggunaan sarung tangan yang berlebihan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan.

Rumah sakit universitas di negara maju rata-rata menghasilkan 1.634 ton limbah perawatan kesehatan setiap tahun, setara dengan lebih dari 360 gajah Afrika.

Sebagian besar limbah dapat dihindari jika sarung tangan digunakan dengan benar dan kebersihan tangan dipraktikkan dengan baik.

Sarung tangan bekas dianggap menular dan memerlukan pembakaran suhu tinggi atau penanganan khusus. Sehingga menambah beban pada sistem pengelolaan limbah yang sudah terbebani.