Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini muncul kasus kematian mendadak yang dialami oleh tokoh masyarakat di pemberitaan.
Kematian mendadak ini dialami oleh dua tokoh partai politik dari PDIP dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Keduanya diketahui meninggal saat menghadiri kegiatan serupa, yakni halal bihalal bersama masyarakat.
Soal kematian mendadak ini, banyak yang mengaitkan kelelahan hingga stres sebagai penyebabnya. Benarkah demikian?
Terkait hal ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP memberi penjelasan.
Menurutnya, kelelahan dan stres bisa menjadi faktor pendukung, bulan risiko langsung.
“Nah jadi kalau kita lihat, bukan stresnya yang menjadi penyebab awal, tapi tetap faktor resikonya dulu,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (5/5/2025).
Menurut dr Jibril, faktor resiko lebih awal bermula dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi.
Ditambah dengan mengonsumsi makan yang tidak terkontrol. Akhirnya terjadi sumbatan pembuluh darah.
“Biasanya sumbatan pembuluh darah itu kan enggak kerasa di kita. Kayak selang, kalau belum mampet tidak terasa. Ketika sumbatan pembuluh darah sudah menutup lebih dari 70 persen, nah itu kayak faktor stres, tekanan, pekerjaan, itu akan sangat berpengaruh,” paparnya.
Begitu juga saat saat stres. Ketika stres, ada tekanan dari dalam yang membuat pembuluh darah menjadi mengecil.
Jika pembuluh darah tersumbat hingga 80 persen, tiba-tiba orang tersebut stres marah atau emosi yang meledak-ledak, kemungkinan besar pembuluh darah tersebut akan tertutup sepenuhnya.
“Jadi memang kayak faktor stres dan sebagainya memang menjadi faktor resiko. Tapi bukan yang utama,” tutupnya.
