Kepanikan di Bandara Ben Gurion, Sistem Pertahanan Udara Israel Gagal Cegat Rudal Houthi – Halaman all

Kepanikan di Bandara Ben Gurion, Sistem Pertahanan Udara Israel Gagal Cegat Rudal Houthi – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu (4/5/2025), serangan rudal balistik kelompok Houthi dari Yaman menghantam dekat Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.

Serangan ini menyebabkan enam orang terluka ringan dan memicu kepanikan di antara para penumpang.

Akibat insiden tersebut, sejumlah maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari Israel selama 24 jam.

Menurut laporan Reuters, rudal tersebut mendarat di area dekat terminal utama bandara.

Jalan akses dan sebuah kendaraan rusak terkena rudal.

Meskipun sistem pertahanan udara Israel dan Amerika Serikat (AS), termasuk THAAD dan Arrow, berusaha mencegat rudal tersebut, upaya tersebut gagal.

Ini menandai pertama kalinya pertahanan udara Israel gagal mencegat rudal yang mengarah ke bandara utama negara tersebut.

Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Mereka menyatakan serangan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina dan memperingatkan bahwa mereka akan terus menargetkan bandara-bandara di Israel.

Mereka juga menyatakan Bandara Ben Gurion “tidak lagi aman untuk penerbangan.”

Serangan ini menyebabkan gangguan signifikan pada operasi penerbangan.

Bandara Ben Gurion menghentikan sementara semua penerbangan dan lalu lintas penumpang selama sekitar 30 menit setelah serangan.

Beberapa maskapai internasional, termasuk Lufthansa, British Airways, Delta, United Airlines, Air France, dan Air India, membatalkan penerbangan mereka ke dan dari Israel selama 24 jam.

Maskapai lain seperti Wizz Air dan Iberia juga menangguhkan penerbangan mereka hingga Selasa pagi.

Meskipun operasi bandara dilanjutkan dalam waktu singkat, serangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan di wilayah tersebut.

Beberapa maskapai masih meninjau situasi sebelum memutuskan untuk melanjutkan penerbangan mereka.

Sementara itu, maskapai nasional Israel, El Al, menawarkan penerbangan penyelamatan bagi penumpang yang terlantar dan mencatat peningkatan harga saham lebih dari 5 persen setelah insiden tersebut.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam serangan tersebut.

Ia berjanji akan memberikan respons yang kuat terhadap kelompok Houthi dan pendukung mereka di Iran.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menyatakan siapa pun yang menyerang Israel akan menerima balasan yang setimpal.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, terutama setelah Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza.

Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel sejak akhir 2023, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Serangan terbaru ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung dan menyoroti ancaman yang terus berkembang terhadap infrastruktur vital Israel.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)