Gresik (beritajatim.com)– Naas dialami Ahmad Muslik (55) warga Desa Petisbenem, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Lansia tersebut tewas mengenaskan usai disambar kereta api cepat Pandulungan di perlintasan rel km 201+0/1 Duduksampeyan.
Kejadian ini kesekian kalinya terjadi yang menyebabkan nyawa manusia melayang sia-sia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun peristiwa tersebut bermula korban (Ahmad Muslik) sedang berjalan kaki, dan hendak mengecek tambak miliknya yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Saat asyik sedang berjalan, korban tidak mengetahui ada kereta api melintas. Dalam hitungan detik, tubuh korban disambar kereta api dan meregang nyawa di TKP.
“Korban meninggal dunia karena disambar Kereta Api Pandalungan yang melaju dari arah barat ke timur,” kata Kapolsek Duduksampeyan AKP Hendrawan, Rabu (9/4/2025).
Akibat kecelakaan tersebut, nyawa korban tidak tertolong. Jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik guna mendapatkan visum jenazah. Pihak keluarga langsung mengurus untuk proses pemakaman.
“Keluarga korban keberatan dilakukan otopsi jenazah dan sudah membuat surat pernyataan agar segera dimakamkan,” tutur Hendrawan.
Sebagai informasi, Kereta Api (KA) 32 Pandalungan jurusan Jakarta-Jember dengan Loko CC 2039809 dikemudikan oleh masinis Raden Putra Widhi Christanto. Serta dibantu Asisten Masinis Galih Himawan Putranto, dengan menarik 11 rangkaian gerbong. (dny/ted)
