JAKARTA – Kehadiran Kedutaan Besar Angola di Tanah Air akan memperkuat kerja sama bilateral hingga kerangka Selatan-Selatan dalam semangat Asia-Afrika, kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Ch. Nasir.
Itu disampaikannya di sela-sela peresmian Kedutaan Besar Angola bersama Sekretaris Negara yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Republik Angola Bidang Administrasi, Keuangan, dan Warisan Budaya Osvaldo Dos Santos Varela di Jakarta, Rabu 30 April.
“Saya yakin kehadiran Kedutaan Besar Angola di Jakarta akan menciptakan banyak peluang untuk memperkuat tidak hanya kerja sama bilateral namun juga dalam kerangka kemitraan Selatan-Selatan dalam semangat Asia-Afrika,” ungkap Wamenlu Tata, sapaan akrabnya, melansir keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 1 Mei.
Pembukaan Kedutaan Besar di Jakarta merupakan langkah strategis Pemerintah Angola untuk kian mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia.
Kedubes Angola di Jakarta, yang juga terakreditasi untuk Brunei Darussalam, menggantikan perwakilan diplomatik Angola yang sebelumnya berkedudukan di Singapura.
Peresmian Kedutaan Besar Angola ini berselang satu tahun lebih sejak Duta Besar Republik Angola untuk RI, Floréncio Mariano da Conceiҫão e Almeida, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden RI pada Desember 2023.
Diketahui, Angola merupakan sumber komoditas minyak terbesar kedua bagi Indonesia dari kawasan Sub-Sahara Afrika.
Impor minyak Indonesia dari Angola mencapai 12 juta barel per tahun. Saat ini tengah diupayakan agar Indonesia dapat meningkatkan perdagangan sektor migas dengan Anggola ke depannya.
Selain sektor migas, Indonesia dan Angola juga tengah berupaya mendiversifikasi kerja sama ekonominya, termasuk di bidang agroindustri dan perikanan.
Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Angola sejak tahun 2001. Angola sendiri diakreditasikan kepada Kedutaan Besar RI di Windhoek, Namibia, sejak tahun 2004.
