Jakarta, Beritasatu.com – Hari ini umat kristiani di seluruh dunia merayakan Paskah yang jatuh pada Minggu (20/4/2025). Perayaan ini menjadi momen penting yang memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, sebagai simbol kemenangan hidup atas kematian dan harapan akan kehidupan baru.
Apa Itu Paskah?
Paskah adalah hari raya umat kristiani yang menandai kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya. Perayaan ini menjadi puncak dari rangkaian ibadah selama masa Pekan Suci dan menjadi simbol utama iman Kristen akan keselamatan dan kehidupan kekal.
Selain makna religiusnya, Paskah juga diwarnai dengan berbagai tradisi budaya dan simbol yang berkembang dari waktu ke waktu.
Makna Tradisi Telur dalam Perayaan Paskah
Disitat dari laman History, telur telah lama menjadi simbol kehidupan baru dan kelahiran di berbagai budaya, termasuk dalam tradisi Paskah. Secara historis, telur melambangkan regenerasi dan kesuburan, yang erat kaitannya dengan musim semi sebagai masa pembaruan alam.
Dalam Kristen, telur Paskah melambangkan kebangkitan Yesus Kristus dari kubur. Cangkang telur yang keras diibaratkan sebagai batu penutup makam Yesus, dan ketika telur pecah, itu melambangkan Yesus yang bangkit dan keluar dari kematian menuju kehidupan baru.
Tradisi menghias telur Paskah sudah ada sejak abad ke-13, dengan telur sering dicat berwarna merah sebagai lambang darah Kristus yang tercurah di kayu salib. Seiring waktu, telur dihias dengan berbagai warna dan motif sebagai simbol sukacita.
Selain itu, kegiatan seperti perburuan telur Paskah dan permainan menggulingkan telur juga menjadi bagian dari tradisi yang melambangkan penggulingan batu makam Yesus.
Makna Tradisi Kelinci dalam Perayaan Paskah
Tidak ada catatan dalam Alkitab tentang kelinci yang membawa telur berwarna. Namun, kelinci telah lama diasosiasikan dengan kesuburan karena kemampuannya berkembang biak dengan cepat.
Simbol ini juga berasal dari tradisi pagan, yang merayakan datangnya musim semi dengan lambang kehidupan baru.
Legenda kelinci Paskah pertama kali muncul di wilayah Alsace dan barat daya Jerman pada abad ke-1600-an. Imigran Jerman membawa tradisi ini ke Amerika pada abad ke-1700-an, yang mana kelinci Paskah atau Osterhase dipercaya membawa keranjang berisi telur berwarna-warni, permen, dan mainan untuk anak-anak yang berperilaku baik.
Anak-anak biasanya membuat sarang atau keranjang untuk kelinci tersebut meletakkan telur, yang kemudian menjadi tradisi berburu telur Paskah yang populer hingga saat ini.
