TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, kementeriannya akan mengirimkan bantuan bagi korban gempa 7,7 magnitudo di Myanmar.
Saat ini, Sugiono menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam tahap persiapan sebelum pengiriman bantuan dilakukan.
“Ya jadi kita merespons apa yang disampaikan oleh Myanmar pasca-kejadian gempa kemarin, ini sedang kita proses persiapannya,” kata Sugiono, seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).
Sugiono menyebut bahwa bantuan tersebut rencananya akan dikirimkan besok. Sejak 31 Maret lalu, kata dia, pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim bantuan ke lokasi gempa.
“Rencananya besok bantuan yang jadi mulai dari tanggal 31 sudah ada tim yang kita kirimkan. Jadi besok secara resmi kita akan kirimkan bantuan,” ujarnya.
Diketahui, pemerintah Indonesia juga mengirimkan Tim Urban Search and Rescue (USAR) untuk membantu proses penanganan gempa bumi di Myanmar.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pengiriman tim SAR tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap negara yang sedang dilanda bencana.
“Kita bergerak atas permintaan negara Myanmar, dari Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi,” ujar Suharyanto, Selasa (1/4/2025).
Suharyanto menambahkan, pengiriman bantuan ini juga telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang dilaksanakan satu hari setelah kejadian gempa dan dipimpin oleh Menko PMK.
“Hari Minggu meskipun suasananya masih Lebaran, langsung Rakor di bawah pimpinan Menko PMK, rapat ini memutuskan pengiriman bantuan kepada masyarakat terdampak di Myanmar,” ujarnya.
Pelepasan kali ini tidak hanya berisikan Tim USAR, tetapi juga perwakilan Kementerian Luar Negeri dan TNI dengan total 73 personel.
Suharyanto mengatakan bahwa tim akan bertugas selama dua minggu dan dapat menyesuaikan jika masih dibutuhkan.