Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, dikejutkan oleh pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Fenomena ini berlanjut hingga Kamis (30/1/2025) pagi, menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga.
Suhendro, salah satu warga terdampak, menggambarkan situasi tersebut. “Goncangannya itu gak langsung, jadi pelan-pelan. Jadi goncangan pelan-pelan bahkan tadi pagi beberapa rumah retak,” jelas Hendro.
Akibat pergerakan tanah ini, 47 rumah mengalami kerusakan, dengan 16 di antaranya mengalami kerusakan parah. Sebagai langkah antisipasi, sebanyak 47 kepala keluarga, total 176 orang, diungsikan ke Sekolah Dasar Negeri 2 Cowek untuk menghindari risiko lebih lanjut.
“Ada total 47 kartu keluarga yang mengungsi. Totalnya ada 176 orang yang mengungsi di SDN 2 Cowek,” ujar Kepala Dusun, Ahmad Sumitro.
Pergerakan tanah di wilayah ini diduga dipicu oleh hujan deras yang terus mengguyur, memperparah kondisi tanah dan meningkatkan potensi longsor. Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah mengirimkan bantuan serta melakukan pemantauan di lokasi terdampak. Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, jajaran Polsek Purwodadi, dan Kepala Desa Cowek turut hadir untuk memastikan keamanan warga.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan memiliki 13 desa/kelurahan yang mengalami bencana alam tanah longsor pada periode 2019-2021.
Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut rentan terhadap bencana serupa, sehingga diperlukan kewaspadaan dan langkah mitigasi yang tepat.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan serta menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan keselamatan warga. [ada/beq]
