Magetan (beritajatim.com) – Kabar baik bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Telaga Sarangan, Magetan! Pada Jumat tanggal 31 Januari 2025, wisatawan bisa menikmati keindahan destinasi wisata ini secara gratis tanpa dikenakan retribusi masuk. Kebijakan ini merupakan bagian dari perayaan Puncak Gebyar Labuhan Sarangan yang akan berlangsung meriah.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, pembebasan retribusi ini berlaku mulai pukul 06.00 hingga 13.00 WIB.
“Pengunjung dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati berbagai budaya dan keindahan alam yang ditawarkan oleh Telaga Sarangan. Kemudian, setelah Larung atau Labuh Sesaji, akan ada atraksi ski air,” kata Kabid Pengelolaan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Eka Radityo, Kamis (30/01/2025).
Kebijakan ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 97 Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan pengurangan, keringanan, pembebasan, dan penundaan pembayaran atas pokok dan/atau sanksi Pajak dan/atau Retribusi dengan memperhatikan kondisi Wajib Pajak atau Wajib Retribusi dan/atau objek Pajak atau objek Retribusi.
Dalam gelaran Larung Sesaji Sarangan 2023 lalu, Disparbud Magetan juga menggratiskan tiket masuk Sarangan. Diketahui, masyarakat Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur masih terus nguri-uri budaya setempat. Yakni, larung sesaji tumpeng Gono Bahu dan Tidak Ripih. Kedua tumpeng tersebut masing- masing adalah tumpeng nasi setinggi dua meter dan tumpeng aneka sayuran dan hasil bumi dengan tinggi yang sama.
Larung sesaji sarangan dilaksanakan pada Jumat Pon bulan Ruwah. Larung sesaji ini merupakan bagian dari rangkaian acara bersih desa di kelurahan setempat. Pun, acara ini jadi daya tarik wisata.
Prosesi labuh sarangan, diawali dengan dengan mengarak dua gunungan atau tumpeng bernama Gono Bahu berupa nasi dan hasil pertanian warga setempat berupa sayur mayur mengelilingi telaga dengan perahu, kemudian dilarung atau ditenggelamkan di tengah tengah telaga. Setelah melarung sesaji, para pengunjung akan disuguh atraksi ski air. [fiq/aje]
