6 Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan pada Bulan Ramadan

6 Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan pada Bulan Ramadan

Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan adalah bulan suci yang memegang posisi khusus dalam ajaran Islam. Sebagai salah  satu pilar Islam, puasa Ramadan tidak hanya ritual penghormatan sepanjang tahun, tetapi  juga mencakup dimensi spiritual yang mendalam dari semua muslim. Allah SWT menyoroti  hak istimewa bulan ini dalam Al-Qur’an: 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan  sebagai penjelas berupa petunjuk dan pembeda (al-haq dengan al-bathil)”. 

Bulan Ramadan adalah bulan investasi. Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat Istimewa, bulan untuk investasi pahala, Di mana setiap amal saleh yang kita kerjakan akan  dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. Bulan penuh Rahmat, berkah, dan  pengampunannya yang harus kita manfaatkan semaksimal mungkin dengan cara  memperbanyak amalan-amalan sunnah di bulan Ramadan. 

Ramadan adalah waktu berkat dan peluang yang meningkatkan ibadat dan menarik Allah Swt lebih dekat. Selain puasa wajib, ada banyak praktik dari sunah yang dapat  meningkatkan hadiah dan berkah. Beberapa praktik sunah yang dapat dilakukan selama  Ramadan adalah: 

1. Salat Tarawih 

Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang dilakukan umat muslim pada bulan  Ramadan. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW.  

من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب له قيام ليلة  

“Barang Siapa yang ikut melaksanakan shalat tarawih berjamaah Bersama imam  sampaia selesai maka baginya akan dicatat seperti shalat semalam penuh.” (HR. abu  Daud dan Tirmidzi).  

2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an (Tadarus) 

Keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan dijelaskan pada hadis Nabi SAW: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka ia akan mendapat satu  kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan”.  

Oleh karena itu, sangat tepat ketika membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan yang suci.  Karena, selain Al-Qur’an itu diturunkan di bulan Ramadan juga Al-Qur’an sebagai kitab  suci, dan membacanya juga akan menjadi suci, dan juga pahalanya akan dilipat  gandakan ketika membacanya.  

3. Bersedekah dengan berbagi sesama 

Di bulan yang penuh berkah ini sangat dianjurkan untuk bersedekah dengan sesama,  ini didasarkan kepada hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa pahala bersedekah  di bulan Ramadan lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya, dan ini merupakan  investasi untuk akhirat.  

“Pahala bersedekah di bulan Ramadan itu pahalanya lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.” (HR At-Tirmidzi).  

Dan disebutkan juga dalam hadis keutamaan memberikan makanan kepada orang  di saat berpuasa:

حَدَّثَنَا هَنَّادِ، حَدَّثَنَا عَبْدِ الرَّحِيمِ عَن عَبْدِ الْمَلِكِ بْن أبي سُلَيْمَانَ – عَن عَطَاء عَن زيد بن خالد الجهني قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم – مَن فَطَّر صَائِمًا كَان لَهُ مِثْل أَجْرِه غَيْر أَنه لَ يَنْقُصُ مِن أَجْرٍ الصائم

“Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami Abdurrahim dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari ‘Atha` dari Zaid bin Khalid Al  Juhani berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang  memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang  berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa”.

4. Melaksanakan Sahur 

Melaksanakan sahur juga termasuk dalam ibadah-ibadah sunah pada bulan Ramadann, sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam hadisnya:  

من أراد أن يصوم فليتسحر بشيء 

“Barangsiapa yang berpuasa, maka hendaknya dia bersahur.” (HR. Ahmad). 

Sahur dapat dilaksanakan dengan makan ataupun minum walaupun hanya sedikit  bahkan hanya dengan seteguk air. Waktu untuk sahur dimulai dari pertengahan malam  hingga masuknya waktu subuh. Makanan sahur tersebut termasuk keberkahan. 

5. Memperbanyak salat sunah 

Selain salat tarawih, perbanyak juga shalat sunnah lainnya seperti salat duha, salat  tahajud, salat tobat, serta salat witir.  

Keutamaan salat-salat sunnah ini apabila dilakukan pada bulan Ramadan  pahalanya akan berlipat-lipat, dan juga dapat menutupi kekurangan salat wajib,  sebagaimana penjelasan pada hadis Rasulullah SAW:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا في صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّع فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti  adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang  lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah  tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.  Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah,  apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah,  Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan  amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini”.  

6. Menyegerakan berbuka 

Berbuka puasa memiliki keutamaan tersendiri dalam islam. Orang-orang selalu dalam  kebaikan apabila mereka menyegerakan berbuka puasa. Salah satu keutamaannya  adalah dicintai oleh Allah Swt. Sebagaimana hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَقُولُ اللَّهُ ، عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أَحَبَّ عِبَادِي إِلَيَّ أَعجِلُهُم فِطْرًا

Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW. yang bersabda: Allah Swt berfirman,  “Sesungguhnya orang yang paling Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku adalah mereka yang paling segera berbuka”. 

Menyegerakan berbuka puasa ini juga merupakan salah satu sunnah Nabi SAW. Jadi  jika sudah masuk waktu berbuka puasa maka segerakanlah untuk berbuka, walaupun  hanya dengan segelas air minum. 

Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)