7 Larangan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dampaknya jika Dilakukan

7 Larangan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dampaknya jika Dilakukan

Jakarta, Beritasatu.com – Malam Lailatul Qadar (Lailatulqadar), atau sering disebut malam seribu bulan, adalah malam yang sangat istimewa bagi umat Islam di bulan Ramadan. Malam ini menjadi momen turunnya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz ke dunia sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti iktikaf, salat, zikir, dan membaca Al-Qur’an, karena siapa pun yang beribadah di malam ini akan diampuni dosanya oleh Allah Swt.

Namun, ada beberapa hal yang harus dihindari agar tidak kehilangan keberkahan Lailatul Qadar seperti berikut ini, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (21/3/2025).

Larangan pada Malam Lailatul Qadar

1. Berhubungan badan

Meskipun hubungan suami istri diperbolehkan dalam Islam, tetapi di malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk fokus beribadah dan tidak melakukan hubungan badan, terutama bagi mereka yang sedang beriktikaf di masjid. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-Baqarah: 187.

“Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid”.

2. Menghabiskan waktu dengan sia-sia

Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat berharga. Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang berpuasa di bulan Ramadan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya tidak membuang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti menonton hiburan berlebihan, bermain tanpa tujuan, atau bermalas-malasan.

3. Meninggalkan salat malam

Salat malam memiliki keutamaan luar biasa, terutama saat Lailatul Qadar. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang bangun pada malam Lailatul Qadar, maka dia akan melihat malaikat turun ke bumi, mereka bertasbih dan beristighfar sampai terbitnya fajar” . (HR Ahmad)

Meninggalkan salat malam berarti melewatkan kesempatan mendapatkan pahala berlipat ganda.

4. Berprasangka buruk kepada Allah Swt

Allah Swt telah memberikan petunjuk tentang datangnya malam Lailatul Qadar, tetapi waktunya tidak diketahui secara pasti. Jangan sampai hal ini membuat seseorang berprasangka buruk kepada Allah, seperti meragukan keberadaan malam tersebut atau merasa tidak mendapatkan keberkahannya.

Prasangka buruk dapat menghalangi datangnya keberkahan dan menjauhkan seseorang dari rasa syukur.

5. Berdebat dan bertengkar

Perdebatan dan pertengkaran hanya akan mengurangi kekhusyukan ibadah dan menghilangkan pahala. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghindari konflik, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di malam Lailatul Qadar.

Gunakan waktu tersebut untuk merenung, berdoa, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.

6. Menggosip dan memfitnah

Menggunjing atau menyebarkan fitnah tidak hanya dilarang di malam Lailatul Qadar, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang terlanjur melakukannya, hendaknya segera memohon ampunan dengan doa berikut ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Artinya: “Ya Allah, ampunilah kami dan ampunilah dia (orang yang digibahi)”.

7. Mabuk-mabukan

Minum minuman keras, mengonsumsi narkoba, atau melakukan hal lain yang menyebabkan kehilangan kesadaran adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam.

Selain merusak kesehatan, salat seseorang tidak akan diterima selama 40 hari setelah mabuk-mabukan.

Dampak Melakukan Maksiat pada Malam Lailatul Qadar

Menurut Buya Yahya, orang yang berbuat maksiat di malam Lailatul Qadar akan mendapatkan dosa yang lebih besar dibanding hari-hari biasa. Jika seseorang berbuat dosa di luar Ramadan sudah berdosa, maka melakukannya di bulan Ramadan, terutama saat Lailatul Qadar, jauh lebih berat dosanya.

Oleh karena itu, manfaatkan 10 malam terakhir Ramadan dengan penuh kesungguhan untuk beribadah, memohon ampunan, dan mencari keberkahan Allah Swt. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.