Harta Wanita Terkaya Indonesia Marina Budiman Susut Rp 59,49 Triliun dalam 3 Hari – Page 3

Harta Wanita Terkaya Indonesia Marina Budiman Susut Rp 59,49 Triliun dalam 3 Hari – Page 3

Sebelumnya, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan pusat data di Indonesia yang didirikan pada 2011 oleh Otto Toto Sugiri, mengalami penurunan harga saham yang signifikan pada Selasa, 18 Maret 2025. Penurunan sebesar 20%, membuat harga saham DCII ditutup di Rp 115.800 per saham. Kejadian ini terjadi di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data RTI, harga saham DCII ditutup merosot 20 persen ke posisi Rp 115.800 per saham. Harga saham DCII dibuka turun ke posisi Rp 126.000 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 144.750 per saham. Total frekuensi perdagangan 163 kali dengan volume perdagangan 227 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,7 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (18/3/2025).  Akan tetapi, koreksi IHSG menjadi berkurang.

Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 3,84 persen ke posisi 6.223,38. Indeks LQ45 terpangkas 2,79 persen ke posisi 709,01. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.465,22 dan level terendah 6.011,84. Sebanyak 554 saham memerah dan 118 saham menguat. 139 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.548.289 kali dengan volume perdagangan 29,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.420.

Seluruh sektor saham melemah. Sektor saham teknologi turun 9,77 persen dan pimpin koreksi. Sektor saham energi melemah 3,43 persen, sektor saham basic susut 5,99 persen, sektor saham industri turun 1,47 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 2,32 persen.

Lalu sektor saham siklikal susut 3,06 persen, sektor saham kesehatan merosot 2,67 persen, sektor saham keuangan terperosok 1,98 persen, sektor saham properti melemah 3,33 persen. Lalu sektor saham infrastruktur terpangkas 3,03 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 2,11 persen.