Liputan6.com, Jakarta – Momentum Ramadan dan Lebaran 2025 jadi kesempatan emas pelaku bisnis meningkatkan efisiensi dan daya saing melalui teknologi. Namun, UMKM di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan dan akses pembiayaan.
Menurut survei Asosiasi UMKM Indonesia, sebanyak 70 persen UMKM masih mengalami kesulitan dalam pencatatan transaksi, yang berdampak pada ketidakjelasan arus kas dan hambatan ekspansi bisnis.
Menjawab tantangan tersebut, Paper.id—solusi invoicing dan pembayaran B2B—meluncurkan kampanye #SolusiPebisnisCerdas. Kampanye ini bertujuan untuk mendorong UMKM mengadopsi digitalisasi dalam pengelolaan bisnis mereka secara lebih cerdas.
Paper.id menawarkan solusi otomatisasi, termasuk e-invoicing, pembayaran digital, serta pencatatan transaksi real-time.
Chief Business Officer Paper.id Anthony Huang menjelaskan, banyak pelaku UMKM masih menganggap pengelolaan keuangan bisnis sebagai hal yang rumit.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan invoice otomatis dan pembayaran digital yang fleksibel, arus kas bisnis bisa tetap lancar,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (14/3/2025).
Ia menuturkan, Paper.id memungkinkan penerbitan invoice bermaterai serta penerimaan dan pembayaran lebih cepat, transparan, serta memberikan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.
Dengan solusi digital dari Paper.id, pebisnis dapat mengirim invoice digital secara instan dan menerima pembayaran lebih cepat, tanpa risiko rekonsiliasi manual.
Selain meningkatkan efisiensi, pencatatan transaksi yang rapi juga membuka peluang akses pembiayaan lebih luas.
Terlebih dengan Horizon Corporate Card dari Paper.id, pelaku usaha bisa memperpanjang tempo pembayaran hingga 60 hari, mengoptimalkan modal kerja, dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.