JABAR EKSPRES – Polemik dugaan pungutan biaya perpisahan di SDN Cibabat Mandiri 1 Kota Cimahi berujung pada pembatalan acara tersebut. Pihak sekolah memastikan seluruh uang tabungan orang tua yang telah dikumpulkan untuk kegiatan itu telah dikembalikan sepenuhnya.
Plt Kepala SDN Cibabat Mandiri 1, Dewi Cahyanti, menyampaikan keputusan tersebut saat ditemui di sekolahnya pada Selasa (11/3/2025). Ia menegaskan, pembatalan kegiatan perpisahan didasarkan pada hasil musyawarah dan pertimbangan terhadap aturan yang berlaku.
“Pada Sabtu, kami rapat dan sudah memutuskan untuk membatalkan perpisahan. Kalaupun nanti ada perpisahan di sekolah, itu akan kami susun kembali setelah Lebaran. Saat ini, kami fokus pada Ramadan dan ibadah. Uang yang sudah dikumpulkan juga akan dikembalikan,” ujar Dewi.
Dewi menegaskan, rencana perpisahan tersebut sebenarnya merupakan program dari kepala sekolah sebelumnya, sebelum terbitnya Surat Edaran (SE) Pj Gubernur Jawa Barat terkait pelaksanaan kegiatan di lingkungan sekolah.
BACA JUGA:Turuti Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Larangan Study Tour, Disdik KBB: Sekolah Bandel Kena Sanksi
“Itu program dari kepala sekolah sebelumnya, dan dicanangkan sebelum ada SE Gubernur. Namun, saya di sini berusaha untuk mengubah kebiasaan itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dewi menegaskan pihak sekolah berkomitmen untuk mematuhi aturan yang ada, termasuk Pergub yang mengatur agar kegiatan perpisahan sebaiknya dilaksanakan di lingkungan sekolah masing-masing.
“Apalagi di Pergub itu disebutkan bahwa boleh mengadakan perpisahan, tapi usahakan di sekolah masing-masing. Jadi, demi kebaikan bersama, kami memilih untuk menunda rencana itu,” kata Dewi.
Terkait pengelolaan dana yang telah dikumpulkan, Dewi menjelaskan bahwa uang tersebut bukan diterima oleh pihak guru, melainkan dikelola secara mandiri oleh komite sekolah.
“Uang itu bukan diterima oleh guru. Orang tua yang mengumpulkan dan menabung sendiri, guru tidak memegang uang tersebut. Semua dikelola oleh komite,” ujarnya.
BACA JUGA:Tunggu Aturan Resmi Gubernur, Disdik Cimahi Larang Study Tour dan Pungutan Apapun di Sekolah
Dewi juga menyampaikan, pihak sekolah belum mengetahui secara pasti jumlah uang yang telah terkumpul, karena masih menunggu laporan dari koordinator kelas (korlas).
