JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana bakal menggelar operasi pasar murah di sejumlah wilayah. Hal ini dilakukan demi menjaga stabilitas distribusi pangan untuk masyarakat.
Operasi pasar murah atau OPM digelar selain menjaga stabilitas distribusi pangan, juga untuk menekan komoditas bahan pokok yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Sekedar diketahui, dikutip dari laman resmi Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi tahun 2025 yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin, (24/2/2025).
Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) agar segera melakukan operasi pasar. Hal ini harus dilakukan jika di daerah tersebut terjadi kenaikan harga komoditas pokok yang tinggi.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Pemerintah Gelar Operasi Pasar di 4.000 Lokasi
Tomsi juga mengingatkan, jika Pemda tak mengambil langkah konkret sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah, maka kenaikan harga akan terus berlanjut.
Karena itu, ia meminta stakeholders terkait, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), untuk benar-benar memahami dinamika harga di daerah masing-masing.
“Tentu kami akan fokus terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama pada bulan Ramadan. Salah satunya memastikan stabilitas harga bahan pokok,” ungkap Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, Rabu (5/3).
Dikatakan Jeje, rencananya, Pemkab Bandung Barat akan mengadakan pasar murah. Mengingat saat ini sejumlah komoditi di bulan Ramadan terus beranjak naik.
BACA JUGA:Jaga Harga Pangan Saat Ramadan, Pemerintah Mulai Gelar Operasi Pasar Murah
“Pemantauan ke pasar sudah, dan dinas terkait seperti Disperindag, dan Dispernakan sudah memetakan masalah utamanya dimana. Selanjutnya kami akan adakan rapat internal untuk teknis operasi pasar murahnya,” paparnya.
Menurut Jeje, operasi pasar murah ini menjadi salah satu solusi yang ditempuh untuk mencegah gejolak harga yang kerap terjadi menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk lebih intensif melakukan pemantauan.
“Saya sudah instruksikan dinas perdagangan dan industri untuk sering melakukan pemantauan ke pasar-pasar. Itu dilakukan untuk mewaspadai kenaikan harga,” jelasnya.
