JAKARTA – Pameran tunggal seniman kontemporer asal Bandung, Arkiv Vilmansa, bertajuk “SEMESTA ARKIV” sudah digelar di Galeri Nasional Indonesia pada 22 Februari hingga 11 Mei 2025.
Pameran ini merupakan hasil kerja sama antara Museum dan Cagar Budaya unit Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv, dan Galeri Zen1.
Acara pembukaan akan berlangsung pada Jumat, 21 Februari 2025, pukul 19.00 WIB, dengan perancang busana Didit Hediprasetyo sebagai pembuka acara. Dikuratori oleh Rizki A. Zaelani, pameran ini menawarkan perspektif filosofis yang terinspirasi dari pemikiran Friedrich Nietzsche: “Kita memiliki seni agar tidak mengalami kematian realitas.”
Karya-karya Arkiv Vilmansa dihadirkan sebagai ruang dialog antara seni dan realitas kontemporer, di mana teknologi bukan sekadar elemen, tetapi juga alat untuk memperkuat ekspresi kreatif manusia.
Menyelami dunia imajinasi Arkiv Vilmansa
Pameran ini menampilkan perjalanan kreatif Arkiv yang dikenal dengan eksplorasi warna, karakter imajinatif, dan kolaborasi lintas disiplin. Pengunjung akan diajak menjelajahi lima bagian utama dalam pameran yang tersebar di beberapa gedung Galeri Nasional Indonesia:
Laut Semua Warna di Gedung A mempresentasikan fase perubahan dan pembaruan mutakhir karya Arkiv yang terinspirasi dari kehidupan laut. Bagian ini merupakan bagian dari eksplorasi panjang Arkiv dalam seni, yang terus berkembang hingga saat ini.
Sintesa di Gedung B menampilkan hasil kolaborasi Arkiv dengan seniman lain seperti Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata, dan Mulyana (Mangmoel). Bagian ini menggambarkan dinamika kerja sama dalam dunia seni serta perkembangan wacana seni rupa Indonesia.
Metaphor of Memory di Gedung D menghadirkan jejak perjalanan Arkiv sebagai seniman yang juga bergelut dalam dunia desain, mode, dan arsitektur. Bagian ini memperlihatkan evolusi karakter Mickiv dalam karyanya dan menandai momen penting dalam penciptaan seninya.
Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO) yang juga berada di Gedung D merupakan proyek kolaborasi spesial Arkiv bersama perupa Sunaryo, menyajikan refleksi mendalam tentang ekspresi seni dan makna yang dikandungnya.
Widya Segara (Wisdom of the Sea) di area outdoor menampilkan instalasi balon paus raksasa yang diberi nama Raga dan Runa. Instalasi ini menjadi simbol kepedulian Arkiv terhadap laut sebagai sumber kehidupan dan budaya yang tak ternilai bagi masyarakat Indonesia.
Seni sebagai jembatan antara tradisi, teknologi, dan masa depan
Dalam “SEMESTA ARKIV”, pengunjung tidak hanya akan disuguhkan karya-karya ikonik seperti seri Mickiv dan instalasi Widya Segara, tetapi juga kolaborasi dengan berbagai seniman ternama. Pameran ini menegaskan bahwa seni dapat menjadi wadah refleksi, kebebasan ekspresi, dan medium untuk memahami kompleksitas zaman modern. Dengan pendekatan yang menggabungkan tradisi dan inovasi, pameran ini mengajak publik untuk melihat bagaimana seni bisa menjadi sarana komunikasi yang lebih luas, melampaui batas-batas medium konvensional.
Dikurasi dengan mendalam dan menghadirkan pengalaman imersif, “SEMESTA ARKIV” menjadi ruang eksplorasi yang membuka dialog antara seni, manusia, dan teknologi. Pameran ini bukan sekadar perayaan karya seorang seniman, tetapi juga sebuah undangan untuk merasakan bagaimana seni dapat memberikan perspektif baru dalam kehidupan sehari-hari.
