25 KK di Cianjur Mengungsi Akibat Kebanjiran Sudah Kembali ke Rumah

25 KK di Cianjur Mengungsi Akibat Kebanjiran Sudah Kembali ke Rumah

JABAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan 25 kepala keluarga (KK) di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang rumahnya terdampak banjir mengungsi sudah kembali ker rumah masing-masing.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan, banjir melanda sejumlah wilayah Cianjur termasuk di Desa Cipendawa setelah hujan turun deras sejak Minggu 2 Maret hingga Senin 2 Maret dini hari, membuat debit air sungai meluap.

“Sekitar 25 kepala keluarga mengungsi Senin dini hari karena rumah mereka terendam banjir setinggi setengah meter, namun saat ini sebagian besar sudah kembali ke rumah dan melakukan pembersihan lumpur sisa banjir,” katanya.

Pihaknya meminta warga yang sudah pulang ke rumah untuk tetap waspada dan jeli membaca tanda alam akan terjadi bencana, dengan segera mengungsi ke tempat yang dinilai aman karena curah hujan masih tinggi hingga pertengahan Maret.

Tidak ada korban jiwa atau rumah rusak akibat banjir yang melanda perkampungan warga di Desa Cipendawa, karena air cepat surut dan warga yang sempat mengungsi sudah dapat kembali menempati rumahnya masing-masing.

“Warga diminta tetap waspada karena curah hujan masih tinggi, segera mengungsi jika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam terutama saat malam hari,” katanya.

Pihaknya juga mencatat akibat hujan deras dengan intensitas hampir 24 jam, menyebabkan jembatan penghubung antar desa di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi ambruk, sehingga aktifitas warga terhambat karena harus mencari jalur alternatif yang jauh.

Ambruk-nya jembatan permanen sepanjang 20 meter dengan lebar 3 meter akibat pondasi di bagian bawah tergerus debit air yang meluap, tidak ada korban jiwa namun aktifitas warga terutama perekonomian terhambat, sehingga perlu penanganan cepat.

“Kami sudah koordinasikan dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, guna penangan cepat agar aktifitas warga kembali normal, untuk sementara warga menggunakan jalur alternatif yang jaraknya cukup jauh dan lama untuk sampai ke jalan utama Sukaresmi,” katanya.