Siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Demo, Ada Apa?
Tim Redaksi
BANJARNEGARA, KOMPAS.com
– Puluhan siswa SMA Negeri 1 Sigaluh, Kabupaten
Banjarnegara
, Jawa Tengah, menggelar demonstrasi, Rabu (26/2/2025).
Mereka berkumpul di lapangan upacara sekolah dengan membawa sejumlah poster berisi kecaman dan tuntutan. Sedangkan siswa lainnya melakukan orasi.
Usut punya usut, para siswa bukan sedang demonstrasi terkait isu yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat, seperti gagalnya ikut SBP, Indonesia Gelap maupun soal band Sukatani.
Para siswa kelas XII ini ternyata sedang mengikuti pembelajaran mata pelajaran sejarah dengan melakukan simulasi demonstrasi.
Adapun isu yang diangkat terkait peristiwa Reformasi 1998.
Guru mata pelajaran sejarah SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono mengatakan, simulasi ini selalu dilakukan sebagai salah satu metode dalam pembelajaran.
“Selain belajar tentang masa Reformasi 1998, ini juga untuk menyadarkan kepada siswa bahwa kekuatan massa bisa menentukan sejarah,” kata Heni kepada wartawan, Rabu.
Tak hanya menumbangkan Soeharto, dia mencontohkan, kekuatan massa juga berhasil menurunkan Presiden Soekarno dan juga Presiden Filipina Ferdinand Marcos.
“Saya sampaikan juga kepada mereka bahwa menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum adalah hak warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang,” ujar Heni yang juga menjadi Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jateng ini.
Lebih lanjut Heni mengatakan, dalam simulasi ini para siswa juga diajari tata cara demonstrasi.
Para siswa diminta membuat surat pemberitahuan ke polisi, siaran pers, teks orasi hingga struktur organisasi demonstrasi.
“Mereka kan tidak semua (melanjutkan) kuliah, yang kuliah juga belum tentu nanti demo. Tujuannya agar mereka tahu, demonstrasi itu ada aturannya,” kata dia.
“Saya tidak pernah menyarankan cara demonstrasi anarkis. Mereka harus tahu konten apa yang didemokan dan bagaimana cara menyampaikan aspirasi tanpa melanggar hukum,” imbuhnya.
Heni menambahkan, kegiatan belajar seperti ini merupakan bagian penerapan pembelajaran mendalam.
Siswa tidak hanya diajak untuk tahu sesuatu, namun sampai pada level mencoba.
Bahkan sampai pada level berkreasi dengan memodifikasi cara demo kekinian menggunakan bahasa Gen Z.
Sementara itu, aalah satu siswa SMAN 1 Sigaluh Mulaya Zaki mengaku senang memiliki pengalaman melakukan orasi.
“Ternyata tidak mudah berorasi. Saya masih baca teks, dan juga tidak mudah mengajak teman-teman untuk bisa semangat. Tapi ini pengalaman yang menarik, meskipun hanya pura-pura, tapi kita bisa tahu gambaran yang lebih detail bagaimana mahasiswa di tahun 1998 berdemo menurunkan Presiden Suharto,” ucap Zaki.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Demo, Ada Apa? Regional 26 Februari 2025
/data/photo/2025/02/26/67bec6ddf1f57.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)