Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto berhasil memanen ratusan kilogram ikan lele pada Selasa (25/2/2025). Panen ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas dalam memperkuat ketahanan pangan mandiri melalui program akselerasi ketahanan pangan.
Kalapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, mengatakan bahwa panen ini merupakan hasil dari kolam ikan yang dikelola oleh warga binaan. “Ini merupakan simbol keberhasilan dalam menerapkan prinsip-prinsip ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Menurutnya, keberhasilan panen ini bukan hanya hasil kerja keras petugas dan narapidana, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menyediakan sumber protein berkualitas serta memberdayakan warga binaan secara ekonomi.
“Selain itu juga mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, serta membuka peluang baru dalam usaha budidaya ikan air tawar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari,” katanya.
Program ini juga menjadi bagian dari rehabilitasi warga binaan dengan memberikan keterampilan budidaya ikan air tawar yang bisa menjadi bekal mereka setelah bebas. Keberhasilan ini diharapkan dapat mengembangkan program serupa di lapas lain demi mendukung ketahanan pangan nasional.
“Lapas Mojokerto terus berkomitmen untuk memperluas program ini agar semakin meningkatkan hasil panennya. Panen lele segar di Lapas Mojokerto adalah langkah konkret menuju ketahanan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya. [tin/beq]