Jakarta, Beritasatu.com – Diaspora Indonesia di Amerika Serikat Joseph Wijaya mengungkapkan perbedaan budaya kerja antara di Indonesia dengan luar negeri di tengah hebohnya ‘kabur aja dulu’ yang disuarakan netizen Tanah Air lewat media sosial.
Seruan ‘kabur aja dulu’ muncul dari keresahan generasi muda Indonesia atas kondisi di dalam negeri, mulai dari sulitnya mendapatkan pekerjaan layak, biaya hidup makin tinggi, hingga masalah ekonomi dan sosial yang makin rumit.
Ajakan mencari kehidupan lebih baik dengan kerja dan tinggal di luar negeri muncul di media sosial. Lalu apa bedanya budaya kerja di dalam dan luar negeri?
Menanggapi tren ‘kabur aja dulu’, Joseph Wijaya mengatakan ada perbedaan budaya kerja yang mencolok antara di Indonesia dengan luar negeri.
Menurutnya jika di luar negeri, lingkungan kerja lebih menghargai individu dalam hal work life balance atau keseimbangan pekerjaan dengan kehidupan, seperti jam kerja yang lebih teratur. Kemudian ada budaya untuk lebih menghargai waktu pribadi seseorang.
“Mereka (perusahaan di luar negeri) lebih fokus pada hasil, bukan hanya jam kerja yang panjang saja. Selain itu komunikasi juga lebih terbuka dan kritik disampaikan dengan cara membangun,” kata Yoseph Wijaya dalam program BeritaSatu Sore di Beritasatu TV, Jumat (21/2/2025).
Sedangkan di Indonesia, lanjut Yoseph, ritme kerjanya lebih cepat dan dinamis, tetapi masih bergantung pada budaya presentisme atau kerja terus menurus meski kondisi kurang sehat.
Perusahaan di Tanah Air lebih suka menerapkan pola kerja lebih banyak atau lama, ketimbang produktivitas. Namun, kehangatan dan kebersamaan dalam tim kerja di Tanah Air jauh lebih terasa, dibandingkan di luar negeri.
