Banyuwangi Gotong Royong Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni

Banyuwangi Gotong Royong Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) melakukan bedah rumah warga tak layak huni. Sekitar 18 rumah yang dibedah dengan skema gotong royong.

“Terima kasih kepada Baznas dan semua pihak yang terus bersinergi bergotong-royong membantu warga Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Tahun lalu, kata Ipuk, ada sekitar 1.300 rumah tidak layak huni warga Banyuwangi yang direnovasi dengan skema gotong royong seperti ini. Banyuwangi menggandeng pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintahan desa, dunia usaha, serta berbagai pihak lainnya.

“Tahun ini, Pemkab juga kembali menggalakkan program bedah rumah untuk ribuan rumah warga yang tidak layak huni,” terangnya.

Baznas, kata Ipuk, tidak hanya mitra di program ini saja. Tapi juga mencakup berbagai program sosial di Banyuwangi, seperti program Rantang Kasih, UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas, hingga pemberian dana bergulir untuk pelaku usaha mikro.

“Baznas juga memiliki program ekonomi, kesehatan, pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan program pemerintah daerah,” kata Ipuk.

Sementara itu, Pimpinan Baznas Bidang SDM Keuangan dan Umum Nur Chamdani menjelaskan, terdapat 18 rumah di Banyuwangi menjadi sasaran program Rumah Layak Huni.
Program itu merupakan hasil kerja sama antara Baznas dan PT Capital Life syariah.

“Pembangunan rumah itu merupakan implementasi zakat perusahaan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan program ini turut mendorong perekonomian lokal. Pasalnya, pembangunan rumah melibatkan tenaga kerja setempat.

“Harapannya program ini bisa memberi inspirasi dan mendorong lebih banyak pihak untuk terlihat dalam kegiatan amal dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Sutiyah, salah satu penerima program bantuan Rumah Layak Huni, mengaku senang huniannya kini kian nyaman. Warga Dusun Malar itu merasa lebih tenang tinggal di bangunan baru.

“Bersyukur karena rumah saya sudah diperbaiki,” ucapnya. [rin/aje]