Tahun 2008 silam, PAUD Strawberry mulai dirintis. Bersama bantuan perangkat pemerintah daerah, Dewi Ferihati memulai perjalanan sebagai pengajar bagi anak-anak usia dini yang notabene anak dari para pedagang Pasar Induk Gedebage. Merintis bertahun-tahun hingga pada akhirnya, sekira tahun 2012, PAUD ini secara resmi berdiri.
Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.
“Dulu saya masih seorang pendatang dari Surabaya. Baru tinggal di Bandung. Ketika saya belanja ke Pasar Induk Gedebage, seringkali melihat anak kecil yang bermain di area pasar,” cerita Dewi yang saat ini sudah menjadi Kepala PAUD Inklusi Strawberry, kepada wartawan Jabar Ekspres, baru-baru ini.
Dari momen itu, dirinya menjadi seringkali mengajak anak-anak tersebut berkumpul. Banyak kisah sehari-hari yang diceritakan mereka kepadanya. Seperti kesibukan mereka yang kerap membantu orang tua bekerja dan cerita-cerita lainnya.
“Kenapa enggak sekolah? Jawabannya ada yang bantu kerja keluarga. Lalu ada juga yang sibuk mencari botol bekas. Akhirnya aku kepikiran untuk mendirikan PAUD Strawberry. Nama strawberry diambil karena dulu di lahan sekolah, ada banyak kebun strawberry-nya,” ujarnya.
BACA JUGA: Persoalan Sampah Pasar Induk Gedebage, Pengeloaan Masih Minim Perhatian
Gayung pun bersambut. Orang tua yang mendengar ada rencana tersebut, mereka amat bahagia. Dewi menceritakan, beberapa pedagang juga mempercayakan anaknya kepada PAUD Strawberry. “Kami jadi bisa nitip,” ucapnya menirukan orang tua murid.
Perjalanan begitu panjang dilalui PAUD Strawberry. Dari yang semula tanpa iuran, pada akhirnya di pertengahan jalan, orang tua murid menyarankan untuk diadakan iuran bagi para tenaga pengajar. Termasuk supaya fasilitas kegiatan belajar mengajar terpenuhi bagi para murid.
“Anak-anak juga sudah hampir ke SD. Kami beri pelajaran pelan-pelan saja. Namun anak-anak kami biarkan untuk bermain saja di area PAUD Strawberry. Lebih aman juga,” ungkapnya.
Bersamaan dengan merintis sekolah itu, Dewi pun turut menjalani perjalanan baru sebagai pengajar. Dirinya yang merupakan lulusan sarjana administrasi harus menempuh jalur pendidikan baru. Dewi sampai kembali berkuliah.
BACA JUGA: Orasi Perdana Dedie Rachim di Balai Kota Bogor, Ini Kata Bima Arya!
