Jombang (beritajatim.com) – Kodim 0814 bersama petani melakukan ‘gropyokan’ tikus di persawahan Desa Carangrejo Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Jumat (8/3/2024). Pembasmian hama tikus tersebut dilakukan dengan metode pengasapan atau fogging.
Dengan mengenakan pakaian dorang, para anggota Kodim 0814 turun ke sawah bersama petani. Mereka membawa alat foging yang diisi dengan belerang. Selain itu, didalam alat tersebut juga diisi dengan sabut kelapa lalu dibakar.
Tentu saja, pembakaran sabut bercampur bubuk belerang tersebut menghasilkan asap tebal. Jika sudah begitu, petugas mencari lubang tikus yang ada di tanggul sawah. Selanjutnya, moncong alat yang menyemburkan asap putih tersebut dimasukkan ke dalam lubang tikus.
Tak berselang lama, beberapa ekor tikus keluar dari lubang dalam kondisi tak berdaya. Petani yang sudah siaga dengan alat pemukul di sekitar lokasi langsung beraksi. Mereka memukuli hewan pengerat tersebut beramai-ramai sampai tak berdaya. Upaya itu dilakukan berulang-ulang.
Walhasil, tidak sampai 30 menit, petugas sudah berhasil mendapatkan buruannya. Komandan Kodim 0814 Letkol Kav Devid Eko Junianto ikut terjun langsung dalam ‘gropyokan’ tikus tersebut. Orang nomor satu di Kodim Jombang tersebut membawa peralatan fogging yang disemburkan ke lubang tikus.
Para petani dan sejumlah anggota mendampinginya. “Ini sudah mendapat tikus. Hewan ini mati setelah terkena asap belerang. Kita menggunakan cara konvensional dalam pembasmian hama tikus. Karena sangat efektif,” ujar Devid sembari memamerkan seekor tikus yang ia pegang.
Devid menjelaskan, pihaknya sengaja membantu petani untuk membasmi hama tikus. Upaya tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di wilayah. Salah satu caranya adalah terjun ke lapangan guna mengantisipasi serangan hama.
“Makanya hari ini kami bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan petani untuk membasmi hama tikus. Ini salah satu cara mempertahankan ketahanan pangan di wilayah. Ini hari pertama pencanangan pembasmian hama tikus di Kabupaten Jombang,” ujarnya.
Mengapa di wilayah Kesamben? Devid mengungkapkan bahwa Kecamatan Kesamben merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Jombang yang hama tikusnya cukup tinggi. Jika hal itu dibiarkan bisa menyebabkan petani gagal panen. Dampaknya, mengancam ketahanan pangan.
Devid menjelaskan bahwa serangan hama tikus di Kabupaten Jombang sudah meresahkan petani. Oleh sebab itu, aksi tersebut akan berlanjut ke kecamatan lainnya. Hingga hama tersebut benar-benar punah.
Menurut KOmandan Kodim, salah tugas TNI-AD adalah membantu pemerintah daerah. Salah satu program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yakni, meningkatkan ketahanan pangan di wilayah. Nah, untuk meningkatkan ketahanan pangan, tidak terlepas dari tindakan untuk mengantisipasi adanya serangan hama.
Pada kesempatan ini, Dandim 0814 Jombang juga memberikan bantuan pestisida untuk membasmi hama tikus kepada petani setempat. Bagi petani setempat, hama tikus menjadi momok. Bahkan pernah selama tiga tahun berturut-turut petani gagal panen karena serangan hama tikus.
Bantuan tersebut disambut gembira oleh petani. Karena sejak tiga tahun terakhir ini petani di Desa Carangrejo benar-benar terpukul atas serangan hama tikus. Tanaman padi yang hendak panen disikat habis oleh hewan pengerat tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan ini,” kata Suprat, salah seorang petani setempat.
PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Kecamatan Kesamben, Anas menambahkan, selama ini serangan hama tikus sangat massif. Dia merinci, lahan pertanian di Kecamatan Kesamben kisaran 3.700 Ha (hektar). Dari jumlah itu, sebanyak 1000 hektar lebih ludes diserang tikus.
“Ada seribu hektar lebih lahan pertanian di Kecamatan Kesamben ini dibiarkan bero atau tidak ditanami. Karena setiap ditanami selalu diserang tikus. Akhirnya petani frustasi. Lahan tersebut hanya ditanami padi selama dua musim. Pada musim tanam ketiga dibiarkan bero,” kata Anas yang ikut mendampingi petani dalam ‘gropoyakn’ tikus tersebut. [suf]
