JAKARTA – Bagi banyak pelancong, tidur dalam posisi duduk tegak saat penerbangan panjang adalah tantangan besar. Kursi kelas ekonomi yang sempit membuat perjalanan terasa melelahkan, sehingga banyak penumpang mencari berbagai cara agar bisa tidur dengan nyaman di pesawat.
Beberapa orang rela membeli bantal leher mahal atau alat seperti ‘foot hammock’ untuk menopang kaki mereka. Namun, baru-baru ini, sebuah trik tidur di pesawat yang viral di TikTok dan Instagram justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar penerbangan.
Dalam video yang telah ditonton jutaan kali, penumpang terlihat mengangkat lutut ke dada, meletakkan kaki di tepi kursi, lalu mengikat pergelangan kaki dengan sabuk pengaman. Dengan posisi ini, mereka bisa menundukkan kepala dan tidur lebih nyaman.
Namun, para pramugari tidak menyetujui trik ini. Sara Nelson, presiden Asosiasi Pramugari Penerbangan (AFA-CWA) yang mewakili 55.000 pramugari di 20 maskapai, menegaskan bahwa trik ini sangat berbahaya.
“Ini sangat berbahaya,” kata Nelson dalam pernyataannya, dikutip VOI dari laman CNN Travel pada Jumat, 14 Februari.
Sabuk pengaman dirancang untuk dikenakan rendah dan ketat di pangkuan Anda. Ini bertujuan untuk melindungi Anda dalam situasi turbulensi, pendaratan darurat, atau kecelakaan. Jika tidak terpasang dengan benar, Anda bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga bisa mencederai orang lain saat terjadi turbulensi,” tambahnya.
Nelson juga memperingatkan trik ini bisa membuat penumpang berurusan dengan hukum.
“Pada dasarnya, ini adalah pelanggaran terhadap peraturan federal dan instruksi kru. Berhentilah melakukannya. Jika Anda dengan sengaja menolak, Anda bisa dikenakan denda hingga 35.000 dolar AS (Rp568 juta rupiah),” tambahnya.
Reaksi terhadap trik ini pun beragam. Beberapa orang mengatakan akan mencobanya pada penerbangan berikutnya. Sementara yang lain merasa mereka tidak cukup fleksibel atau terlalu tinggi untuk melakukannya.
Ada pula yang membela trik ini dengan alasan kursi ekonomi terlalu sempit dan tidak nyaman, sehingga penumpang harus mencari cara kreatif untuk tidur.
Namun, banyak juga kritikus yang memperingatkan risiko cedera serius akibat turbulensi. Selain itu, beberapa orang mengkhawatirkan bahwa mengikat pergelangan kaki dengan sabuk pengaman bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Dr. Nathan Connell, seorang ahli hematologi di Brigham and Women’s Hospital serta profesor di Harvard Medical School, menyoroti potensi risiko trik ini terhadap kesehatan.
“Sulit untuk mengatakan apakah trik ini secara langsung menyebabkan penggumpalan darah, tetapi saya akan berhati-hati dengan apa pun yang membatasi aliran darah, karena itu bisa meningkatkan risikonya,” jelas Connell dalam email seperti dikutip CNN.
Dia juga menambahkan jika terjadi turbulensi atau keadaan darurat, kaki yang terikat sabuk pengaman bisa mengalami cedera, yang pada akhirnya juga dapat memicu penggumpalan darah.
Meskipun risiko penggumpalan darah dalam penerbangan panjang meningkat, Connell mengatakan bahwa jumlah kasus tetap kecil. Namun, untuk mengurangi risiko, dia menyarankan agar penumpang tetap terhidrasi, mengenakan pakaian longgar, serta bergerak atau berjalan-jalan di kabin jika memungkinkan.
“Terbang sangat aman, dan dengan memahami cara mengurangi risiko penggumpalan darah, Anda bisa menikmati perjalanan dengan nyaman.” tutup Connell.
Jadi, jika Anda ingin tidur lebih nyenyak di pesawat, sebaiknya hindari mengikat pergelangan kaki dengan sabuk pengaman.
