Tuntutan Belum Dipenuhi, Driver Ojol Surabaya Boikot Pesanan dari Apartemen Puncak Kertajaya

Tuntutan Belum Dipenuhi, Driver Ojol Surabaya Boikot Pesanan dari Apartemen Puncak Kertajaya

Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan driver ojek online (ojol) yang tergabung di dalam Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) menggelar demonstrasi imbas hilangnya 2 motor driver ojek online saat mengantar pesanan di Apartemen Puncak Kertajaya. Dalam aksi itu, PDOI menuntut sejumlah keringanan bagi ojol, termasuk tempat parkir khusus.

Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jawa Timur mengatakan dalam aksi demo hari ini, pihak manajemen dari Apartemen Puncak Kertajaya belum memberikan respon positif atas tuntutan para driver. Sehingga, para driver ojol memutuskan untuk memboikot semua layanan yang berasal dari warga apartemen Puncak Kertajaya.

“Tadi sudah kita sampaikan (tuntutan) kita dan sempat mediasi. Namun karena Belum ada titik temu, kita sepakat memboikot orderan di apartemen ini, ketika ambil penumpang atau pengantar makanan atau barang,” kata Daniel.

Daniel menjelaskan sudah memberikan beberapa solusi agar kejadian hilang motor di apartemen Puncak Kertajaya tidak terjadi lagi namun, pihak manajemen di Puncak Kertajaya, Sukolilo, Surabaya masih membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dengan manajemen Puncak Kertajaya pusat. Para driver diminta untuk menunggu 3-5 hari kedepan.

“Kalau driver bayar (parkir) ongkosnya cuma lima ribu, parkir tiga ribu, driver cuma dapat dua ribu. Kita usulkan pihak apartemen memberi gratis parkir selama 10 menit untuk driver mengantar pesanan ke dalam apartemen, atau memberi slot parkir khusus para driver,” imbuh Daniel.

Sementara itu, Kompol I Made Patera Negara Kapolsek Sukolilo saat diwawancarai menjelaskan pihak kepolisian telah melakukan patroli keliling untuk mencegah kejahatan dan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Sukolilo. Ia berharap agar apartemen Puncak Kertajaya mau bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mencegah kejahatan kembali terjadi di wilayahnya.

“Misal manajemen tidak memenuhi kami juga gak bisa mengawasi setiap hari tempat ini karena keterbatasan personel. Pelaku juga gak bisa diprediksi kapan melakukan (kejahatan). Dua sampai tiga hari semoga ada keputusan dari manajemen (mengabulkan) free parkir 10 menit untuk mengantar pesanan,” tuturnya.

Selain itu, I Made Patera Negara juga mengapresiasi para driver ojol yang melakukan aksinya dengan damai tanpa tindak anarkis walaupun tuntutannya belum dipenuhi. [ang/beq]