Startup eFishery Diduga Gelembungkan Pendapatan hingga Rp 9 Triliun , Ini Ceritanya – Page 3

Startup eFishery Diduga Gelembungkan Pendapatan hingga Rp 9 Triliun , Ini Ceritanya – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Salah satu startup (perusahaan rintisan) eFishery diduga telah menggelembungkan nilai pendapatan dan laba dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berdasarkan hasil dari penyelidikan internal yang dilakukan setelah adanya whistleblower tentang manipulasi akuntansi eFishery.

Dikutip dari Straits Times, Kamis (30/1/2025), penyelidikan awal yang sedang berlangsung terhadap perusahaan rintisan agritech ini memperkirakan bahwa manajemen menggelembungkan pendapatan hampir USD 600 juta atau kurang lebih Rp 9,74 triliun (estimasi kurs Rp 16.236 per USD) di kuartal III 2024. Itu artinya lebih dari 75 persen dari angka yang dilaporkan adalah palsu.

Manajemen eFishery juga menyajikan laba USD 16 juta untuk sembilan bulan pertama 2024 kepada para investor. Namun penyelidikan yang ditugaskan oleh dewan direksi menduga perusahaan tersebut sebenarnya menghasilkan kerugian sebesar USD 35,4 juta.

Pendapatan untuk periode tersebut diperkirakan sebesar USD 157 juta, bukan USD 752 juta yang diberitahukan kepada investor. Manajemen juga membesar-besarkan angka pendapatan dan laba selama beberapa tahun sebelumnya.

Penyelidikan ini sudah disetujui dan didukung oleh para investor, termasuk SoftBank Group dari Jepang dan Temasek dari Singapura.

eFishery yang menyediakan alat pemberi makan ikan dan udang bagi para pembudidaya ikan dan udang ini merupakan perusahaan yang digemari oleh dunia usaha rintisan dan menjadi perusahaan unicorn dengan valuasi sebesar USD 1,4 miliar.

untuk diketahui, unicorn adalah perusahaan rintisan yang mencapai valuasi sebesar USD 1 miliar dan tidak terdaftar di pasar saham.

Perusahaan rintisan ini telah mengumpulkan ratusan juta dolar dalam upaya untuk memodernisasi industri perikanan di Indonesia. Langkah yang dijalankan adalah menyediakan perangkat pemberian makan pintar serta pakan bagi para pembudidaya dan kemudian membeli hasil panen mereka untuk dijual ke pasar yang lebih luas.