JAKARTA – NASA membagikan hasil analisis mendalam pertama untuk sampel Bennu. Asteroid yang tiba di Bumi pada tahun 2023 ini terungkap memiliki molekul-molekul yang diyakini merupakan kunci kehidupan.
Sekelompok ilmuwan, yang memiliki izin untuk meneliti asteroid Bennu, dari NASA dan lembaga lainnya telah membagikan hasil penelitiannya di jurnal Nature dan Nature Astronomy pada Rabu, 29 Januari. Di makalah tersebut, dijelaskan bahwa Bennu mengandung asam amino.
Asam amino merupakan senyawa yang mendukung kehidupan di Bumi. Senyawa ini mendukung penyusunan protein. Selain itu, ada juga kelima basa nukleotida untuk menyimpan dan mengirimkan instruksi genetik dalam biomolekul terestrial yang kompleks seperti DNA dan RNA.
Para ilmuwan juga menemukan kadar amonia yang tinggi. Amonia merupakan senyawa yang sangat penting dalam ilmu biologi karena dapat bereaksi dengan formaldehida. Asam amino dapat membentuk protein, lalu menggerakan hampir setiap fungsi biologis.
Maka dari itu, penemuan senyawa ini cukup penting meski para ilmuwan menekankan bahwa kehidupan tidak ditemukan di asteroid Bennu. Akan tetapi, makalah ini berhasil memberikan lebih banyak pengetahuan terkait asteroid yang NASA bawa pulang.
Danny Glavin, Penulis Utama dan Ilmuwan NASA, menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan dengan sangat hati-hati karena sampel Bennu mudah hancur. Para ilmuwan juga harus menjaga sampelnya dengan ketat agar terhindar dari kontaminasi lingkungan sekitar.
“Petunjuk yang kami cari sangat kecil dan mudah hancur atau berubah akibat paparan lingkungan Bumi,” kata Glavin. “Penemuan baru ini tidak akan mungkin terjadi tanpa misi pengembalian sampel, tindakan pengendalian kontaminasi yang cermat, dan kurasi serta penyimpanan yang cermat.”
Bennu masih diteliti oleh para ilmuwan karena mereka perlu mempelajari jejak mineral di asteroid tersebut. Beberapa bulan setelah mendarat di Bumi, NASA telah menyebarkan sampel Bennu ke beberapa wilayah untuk diteliti. Ke depannya, kita mungkin akan mendapatkan lebih banyak pengetahuan dari objek antariksa tersebut.
