Menurut Zayadi, tema tersebut untuk menegaskan bahwa Al-Quran sebagai rujukan lengkap yang tidak hanya mengatur peribadatan, tetapi juga berbicara tentang pelestarian lingkungan hidup dan kemanusiaan.
“Kami berharap, MTQ Internasional ke-4 ini dapat menjadi momentum untuk mempererat hubungan antarmanusia, menjaga kelestarian bumi, dan menunjukkan kepada dunia tentang harmoni keberagaman Indonesia,” kata dia.
Zayadi menerangkan, MTQ juga berfungsi sebagai momentum untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara dengan keberagaman agama, suku, dan budaya yang mampu hidup berdampingan secara harmonis.
“Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi dunia dalam mengelola keberagaman,” ucap dia.
Selain kompetisi utama, lanjut Zayadi, berbagai kegiatan lainnya akan memeriahkan acara tersebut, termasuk seminar Al-Qur’an, pameran kaligrafi internasional, workshop penulisan Al-Qur’an dengan narasumber mancanegara, dan city tour di tiga lokasi.
“Kunjungan akan dilakukan ke Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Unit Percetakan Al-Quran, dan Masjid Istiqlal, yang akan menampilkan pameran harmoni di Terowongan Silaturahmi,” jelas dia.
Sementara itu, Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur’an Rijal Ahmad Rangkuty menambahkan, Kemenag menggandeng berbagai pihak dalam penyelenggaraan MTQ Internasional, termasuk Kementerian Luar Negeri.
“Kami berkomitmen menampilkan kapasitas dan kapabilitas terbaik. Komunikasi dengan peserta dan dewan juri internasional pun terus diperkuat agar pelaksanaan MTQ berjalan optimal,” tandas Rijal.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5109932/original/084441900_1737896417-IMG_4119.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)