Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi ahli emisi karbon Indonesia (ACEXI) mendukungan langkah Presiden Prabowo Subianto terkait pembentukan badan khusus yang bertugas memaksimalkan potensi perdagangan karbon di Indonesia. Menurut ACEXI, potensi karbon Indonesia yang sangat besar dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Seperti yang pernah diusulkan oleh tim Pak Prabowo untuk membentuk badan karbon di bawah presiden, kami mendukung inisiatif tersebut,” ujar Ketua Dewan Pengawas ACEXI Poempida Hidayatulloh, Sabtu (25/1/2025).
Poempida menilai meskipun pemerintah telah membuat kemajuan dalam regulasi dan kebijakan terkait karbon, masih ada tantangan koordinasi lintas sektor yang harus diatasi. Dia mengaku, dalam dunia transisi hijau, mensyaratkan bergerak dengan pendekatan holistik.
“Jika setiap sektor berjalan sendiri-sendiri, hasilnya tidak akan optimal. Kami mengapresiasi langkah pemerintah. Namun perlu ada lembaga khusus yang bersifat sentralistik untuk mengelola isu karbon ini,” tambahnya.
Poempida juga menekankan pentingnya lembaga tersebut berada langsung di bawah presiden untuk memastikan koordinasi antar kementerian dan sektor berjalan efektif.
Wakil Ketua MPR Eddy D Soeparno sebelumnya menyampaikan potensi karbon Indonesia yang mencapai 600 gigaton dapat dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi nasional. Dengan posisi strategis Indonesia di antara negara-negara seperti Singapura, China, Korea, dan Jepang, perdagangan karbon dapat menjadi salah satu pilar ekonomi pada masa depan.
“Perdagangan karbon di Indonesia sudah bisa diakselerasi melalui bursa karbon di IDX. Namun, dari sisi regulasi, masih ada hambatan komunikasi yang perlu diselesaikan,” ujarnya dalam acara talkshow bertema Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Eddy menegaskan kerja sama lintas sektor diperlukan untuk mengatasi hambatan dalam tata kelola nilai ekonomi karbon (NEK).
Ketua Umum ACEXI Lastyo Kuntoaji Lukito mengatakan bahwa HUT ke-1 ACEXI menjadi momentum penting untuk memperkuat dukungan terhadap pemerintah dalam mewujudkan tata kelola NEK yang berkualitas.
“Kami optimistis dengan perencanaan yang matang, potensi besar ini dapat menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja,” ungkap Lastyo.
ACEXI, yang didirikan pada 2023, telah aktif dalam pendidikan, advokasi, dan pengembangan kapasitas praktisi bidang emisi karbon. Melalui program pelatihan, sertifikasi, dan kemitraan dengan berbagai pihak, ACEXI berkomitmen menciptakan ekosistem tata kelola NEK yang berkualitas.
Dukungan ACEXI terhadap pembentukan badan khusus di bawah presiden menunjukkan pentingnya pendekatan terpusat dalam mengelola potensi perdagangan karbon Indonesia. Dengan regulasi yang tepat dan koordinasi lintas sektor yang kuat, perdagangan karbon dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
