Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menilai prospek masa depan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menjanjikan. Namun, hal itu tergantung pada langkah pemerintah dalam mengakomodasi investasi.
Seperti diketahui, pembangunan IKN dilanjutkan pada tahap 2 periode 2025-2029. Pemerintah sendiri telah sepakat mengucurkan dana Rp 48,8 triliun untuk itu.
Anggawira mengatakan, IKN masih cukup potensial di mata pengusaha. Hanya saja, perlu dukungan dari pemerintah agar bisa mengundang para investor.
“Dari sudut pandang pengusaha, prospek IKN tetap menjanjikan. Namun, ini tergantung pada bagaimana pemerintah dapat menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan investasi,” kata Anggawira kepada Liputan6.com, Kamis (23/1/2025).
Dia berharap, pembangunan IKN nantinya tidak sebatas soal konstruksi fisik. Lebih dari itu, diharapkan cikal bakal ibu kota baru itu bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional.
“Pembangunan IKN tidak hanya menjadi proyek fisik tetapi juga harus menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis pada inovasi, keberlanjutan, dan digitalisasi,” ucapnya.
Ada beberapa hal yang jadi catatannya. Diantaranya soal kepaatian hukum, insentif fiskal yang menarik buat pengusaha, hingga akses informasi terkait peluang di IKN.
“Stabilitas regulasi dan kepastian kontrak adalah dua faktor yang sangat penting agar investasi bisa berjalan dengan baik. Selain itu, penting juga adanya komunikasi yang intensif antara pemerintah dan dunia usaha untuk membangun kepercayaan,” beber dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4913834/original/021101900_1723206805-WhatsApp_Image_2024-08-09_at_18.47.53.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)