Jakarta –
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo buka suara tentang temuan hasil tinjauan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap kondisi Tol Cipularang KM 100 sampai dengan KM 90 yang rawan kecelakaan. Salah satu yang disoroti adalah kemiringan jalan mencapai 5-8%.
Dody mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian mendalam bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait hal ini. Sebab menurutnya, penyelesaian masalah harus dilakukan bersama, melibatkan pihak terkait. Apalagi mengingat jalan tersebut sudah lama dioperasikan.
“Nanti kita kaji sama-sama dengan BUJT. Kan nggak bisa sendirian itu. Barangnya kan (jalan) sudah di situ. Barang itu ada di situ, sudah dipakai, kan,” ujar Dody ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2025).
Selain itu, menurutnya pembangunan jalan tersebut juga sebelumnya telah dilakukan melalui berbagai kajian dan beberapa tahapan sehingga tindakan lanjutan tidak bisa sembarangan dilakukan.
“Pasti (pembangunan) melewati beberapa stages kan. Nggak bisa begitu (sembarangan). Kita lihat dulu sama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah juga merespons tentang penumpukan rambu-rambu di Jalan Tol Cipularang yang juga disinggung KNKT dalam tinjauannya sebagai salah satu penyebab fokus terpecah. Katanya, rekomendasi tersebut akan segera diproses.
“Kemarin kan sudah ada hasil rekomendasi laporan singkat dari Pak Menteri Perhubungan, ya itu kita tindak lanjuti,” ujar Zainal dalam kesempatan yang sama.
Zainal mengatakan, sebetulnya rekomendasi tersebut merupakan hasil rekomendasi lama. Menurutnya, pihaknya bersama operator tol hingga KNKT perlu duduk bersama untuk membahas hal ini. Harapannya, sebelum Lebaran 2025, masalah ini bisa teratasi.
“Harusnya iya (rampung sebelum Lebaran). Karena Lebaran kan kita semua siap. Jangankan rambu, lubang aja harus bersih. Harus dimasukkan (ke perencanaan persiapan Lebaran). Kemarin kan sudah ada, urusan rambu, jalan berlubang, atau mungkin pekerjaannya harus dihentikan.
Selain itu, menurutnya persoalan ini juga perlu didiskusikan bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai stakeholder yang juga terlibat dalam persoalan ini.
Sebelumnya, catatan hasil tinjauan di Tol Cipularang ini dipaparkan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi V bersama pemerintah terkait kesiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurutnya, salah satu persoalan penyebab kecelakaan di Tol Cipularang terkait perlengkapan jalan.
“Ini dari KM 100-90 kondisi jalannya memang menurun panjang dan ada sedikit bordes atau dataran di sekitar KM 95. Nah ini hasil detil dari jalan tol kita cek di beberapa tempat memang ternyata kemiringannya 5-8%,” ujar Soerjanto, dalam rapat tersebut, 4 Desember 2024.
Soerjanto mengatakan, kondisi ini membuat pengendara yang melintasi kawasan diimbau menurunkan kecepatan menjadi di bawah 60 km per jam. Selain itu, penumpukan rambu di beberapa titik juga menjadi salah satu yang dia garisbawahi.
Lihat juga Video: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97 Libatkan 6 Kendaraan
(shc/ara)