TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok Hendrawan Ostevan, purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tewas mengapung di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.
Jasad Hendrawan Ostevan pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan pada Jumat (10/1/2025).
Sosok Hendrawan Ostevan ternyata bukan orang sembarangan.
Ia adalah seorang Jenderal bintang satu.
Hendrawan Ostevan merupakan kakak letting dari dua Presiden RI, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, Hendrawan Ostevan merupakan Jenderal bintang satu yang berusia 75 tahun ini merupakan alumni Akmil 1972.
Dia satu letting dengan Letjen TNI (Purn) Sumarsono mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Ini berarti, Hendrawan Ostevan merupakan kakak letting dari Presiden Keenam RI Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. SBY dan Prabowo merupakan lulusan Akmil angkatan 1973 dan 1974.
Dihimpun dari berbagai sumber, Hendrawan Ostevan juga pernah berdinas sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Ini terlihat dari KTA bertahun 2015 yang ditemukan di tubuhnya.
Dia memiliki pangkat terakhir sebagai Pembina Utama dengan jabatan Tim Ahli Deputi.
Selain itu, pada 1976 saat masih berpangkat Lettu Czi, mendiang menjadi Komandan Peleton Yonzipur 2/SG (Samara Grawira) Bersama Yonif 145/BS melaksanakan tugas operasi Seroja di Timor Timur.
Kini, Hendrawan Ostevan telah meninggal dunia meninggal dunia.
Brigjen Hendrawan Ostevan ditemukan tewas di perairan Pelabuhan Marunda, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).
Seorang warga bernama Jumeri, yang pada saat kejadian sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.
“Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).
Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.
Yang jelas pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.
“Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.
“Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.
Pencarian mobil tersebut dilakukan pada Senin (13/1/2025) namun belum ditemukan.
Meski demikian, polisi telah menemukan titik perkiraan lokasi di mana mobil HO berada.
“Perkiraan titik sudah dapat, tapi karena arus kencang kami lanjutkan hari ini,” tambah Kompol Resa.
Hingga saat ini, Tim Resmob masih berusaha merunut kejadian untuk menentukan penyebab kematian HO.
“Sekarang sedang kami runut, yang kita pastikan ada tindak pidana atau tidak,” ucapnya.
Proses evakuasi Hendrawan Ostevan, sosok purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ditemukan tewas mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara. (KOLASE Istimewa – Official iNews)
Di sisi lain, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, terungkapnya kejadian ini berawal dari anggota piket Subdit Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya menerima laporan dari nelayan, Jumat lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
“Korban atas nama Hendrawan Ostevan, benar pensiunan pangkatnya Brigjen (purn). Nelayan berinisial RA itu melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara,” ujarnya, Selasa (14/1/2025).
Polisi, lanjut Ade Ary, juga sudah mengantongi rekaman CCTV kasus penemuan mayat pria purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76).
Menurutnya, penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian awal kejadian perkara sudah dilakukan.
Penelusuran itu dilakukan tim gabungan gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Polsek Kawasan Kali Baru.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.
“Penyidik masih bekerja kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ucap Ade.
Tim gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya juga sudah menemui keluarga korban terkait penanganan lanjutan.
Berita Viral lainnya