TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bicara soal peluang jabatan tertinggi di institusi Polri dipimpin oleh Polisi Perempuan (Polwan).
Dirinya mengajak para Polwan itu mempersiapkan diri dan kompetensi dalam memimpin institusi Polri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Listyo dalam sambutannya pada pembukaan Tanwir I Aisyiyah di Hotel Tavia Heritage, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
“Kami terus mendorong untuk rekan-rekan Polwan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dan harapan kita di institusi yang dikenal dengan risiko, jadi salah satu institusi tugas yang memiliki risiko tinggi ini ke depan kalau memang kadernya dipersiapkan dengan baik, harapan kita Indonesia juga memiliki Kapolri wanita,” ujar Listyo.
Menurut Listyo, selama ini Polwan telah berhasil menjalani penugasan yang berisiko tinggi.
Listyo menilai kemampuan tersebut menunjukan Polwan mampu mengemban tugas yang berisiko.
“Saya melihat tanda tanda itu dari penugasan para Polwan di tingkat internasional dan penugasan berisiko tinggi di Densus, di Brimob, melaksanakan tugas sebagai penjaga perdamaian yang memiliki risiko tinggi ternyata Polwan bisa,” tutur Listyo.
Dalam kesempatan tersebut, Listyo mewanti-wanti para polisi laki-laki bahwa sewaktu-waktu Polwan dapat menjadi Kapolri.
Polri, kata Listyo, selama ini membuka ruang bagi Polwan untuk menjadi Kapolri.
“Sehingga hati-hati para Polki ini diam-diam bisa kalah dengan (Polwan). Kalau Polki-nya enggak bagus, maka kalau Kapolri-nya Polwan jangan salah kan saya. Tapi memang itu ruang yang kita berikan,” pungkasnya.
Selama ini, Listyo mengungkapkan bahwa Polri telah memberikan ruang seluas-luasnya kepada Polwan untuk berkarier di bidang operasional atau bidang staf.
Saat ini, Listyo mengungkapkan Polri telah memiliki enam Polwan berpangkat Brigadir Jenderal dan di masa lalu pernah memiliki Kapolda.