Drama Pengepungan Sertu Hendri: TNI Sulit Menembak karena Banyak Warga Menonton
Tim Redaksi
BELITUNG, KOMPAS.com
– Tim gabungan terus memburu
Sertu Hendri
, mantan prajurit TNI yang kabur usai menembak rekannya di
Belitung
, Kepulauan Bangka Belitung.
Hendri yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) dinilai berbahaya karena memegang senjata api.
“Pencarian masih dilakukan sampai saat ini oleh tim gabungan
TNI-Polri
. Tempat-tempat seperti pelabuhan sudah dijaga,” kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama saat dihubungi, Selasa (14/1/2025) malam.
Jaka menjelaskan, Hendri yang berstatus tersangka lolos saat dilakukan pengepungan di rumah mertuanya di Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjung Pandan, Belitung.
Tim di lapangan berupaya menangkap yang bersangkutan dalam kondisi hidup agar bisa menjalani proses hukum.
“Dalam situasi yang membahayakan petugas, terpaksa akan dilumpuhkan,” jelas Jaka.
Saat pengepungan, komunikasi dengan DPO sempat dilakukan.
Namun, bukannya menyerahkan diri, tersangka justru menyelinap dan meloloskan diri.
Personel di lapangan tak mau gegabah melepas tembakan karena lokasi padat permukiman penduduk.
Bahkan sejak awal, dua rumah yang berdekatan dengan persembunyian pelaku telah dikosongkan.
Kenyataannya, warga yang merasa penasaran justru berdatangan ke lokasi.
Pengepungan yang dilakukan sejak Selasa pagi kemudian dibubarkan setelah sasaran terkonfirmasi tidak lagi berada di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB.
“Tersangka masih memegang senjata jenis Bareta dengan ratusan amunisi. Kemungkinan dibelinya,” ungkap Jaka.
Diberitakan sebelumnya, Sertu Hendri didatangi petugas Subdenpom Belitung di kediaman istri sirinya pada Minggu (12/1/2025) malam.
Saat mengetahui ada petugas yang datang, Sertu Hendri langsung mematikan lampu.
Dalam kondisi gelap, mantan prajurit Korem Garuda Putih Jambi itu tiba-tiba keluar menodongkan senjata.
Serma Rendi kemudian disandera dan disuruh mengemudikan mobil untuk kabur.
Di tengah perjalanan, Sertu Hendri menelepon seseorang, yang kemudian dimanfaatkan Serma Rendi untuk menyelamatkan diri.
Namun, nahas, pistol dengan cepat menyalak, dan salah satu pelurunya melukai bagian punggung Serma Rendi.
Ia kemudian dibawa ke rumah sakit oleh penghuni pesantren yang berada tidak jauh dari lokasi
penembakan
.
Jaka memastikan, Sertu Hendri telah diberhentikan dari keanggotaan TNI karena desersi dan terlibat kasus kriminal.
Ia diketahui pernah melakukan perampokan di Palembang dan menjadi makelar tanah.
Sertu Hendri tiba di Belitung sejak tiga pekan lalu dalam rangka bertemu istri siri dan para kenalannya.
Sebuah mobil Fortuner yang digunakan Sertu Hendri selama di Belitung kemudian ditinggalkannya dan saat ini telah diamankan petugas.
Penjabat (Pj) Bupati Belitung Mikron Antariksa mengatakan, Serma Rendi yang menjadi korban penembakan masih dirawat di RSUD Marsidi Judono, Belitung.
Pengangkatan proyektil peluru belum dilakukan pada hari yang sama karena mempertimbangkan kondisi tubuh pasien. “Akan dilakukan operasi bedah di RSUD Belitung, kami sudah sampaikan agar ditangani secara benar sesuai standar prosedurnya,” ucap Mikron.
Warga Belitung kini diminta waspada serta melaporkan setiap temuan yang berkaitan dengan DPO.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.