Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Harapan Gus Ipul Turunkan Angka Kemiskinan di Indonesia Lewat Program 12 PAS Nasional 15 Januari 2025

Harapan Gus Ipul Turunkan Angka Kemiskinan di Indonesia Lewat Program 12 PAS
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Januari 2025

Harapan Gus Ipul Turunkan Angka Kemiskinan di Indonesia Lewat Program 12 PAS
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial (
Mensos
) Saifullah Yusuf (
Gus Ipul
) mengatakan, lewat program 12 kelompok sasaran utama atau disebut
12 PAS
,
kemiskinan
Indonesia dapat diturunkan. Hal itu disampaikan Gus Ipul saat berdialog dengan 399 pilar sosial di Indramayu pada Selasa (14/1/2025).
“Siapa yang harus dibuat tersenyum? Kita rumuskan dalam 12 PAS,” kata Gus Ipul dalam keterangan resmi yang diterima
Kompas.com
, Rabu (15/1/2025).
Dalam penyampaiannya, Gus Ipul menjelaskan mengenai target sasaran kerja Kementerian Sosial (
Kemensos
) yang tercakup ke dalam konsep 12 PAS. Di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.
Sasaran kerja tersebut terdiri dari anak-anak rentan, difabel, lansia telantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana, mereka yang membutuhkan afirmasi khusus, warga binaan, korban kekerasan, korban NAPZA dan HIV/AIDS, masyarakat yang bermasalah sosial, perempuan rentan, dan fakir miskin.
“Saya ingin menyamakan langkah supaya langkah kita lebih jelas target-targetnya. Agar apa yang kita kerjakan punya
output
,
outcome
, dan
impact
yang nyata,” ujar Gus Ipul.
“Kita ingin terukur dan kemiskinan cepat turun,” katanya lagi.
Gus Ipul juga mengajak Pemerintah Kabupaten Indramayu agar turut menyukseskan upaya graduasi penerima bantuan sosial dari Kemensos.
“Saya ingin mengajak Pemkab Indramayu untuk fokus ke pemberdayaan. Sekarang kita tingkatkan ke pemberdayaan agar tiap tahunnya banyak yang bisa graduasi,” ujar Gus Ipul.
“Cita-cita bangsa kita adalah bagaimana kita bisa membuat orang kecil bisa tersenyum dan tertawa,” katanya melanjutkan.
Gus Ipul mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Indonesia adalah arahan Presiden Prabowo Subianto. Sehingga, dia berharap hal ini dapat menjadi inspirasi seluruh pihak terutama pilar sosial dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
“Jadi, sekali lagi, inilah yang harus kita buat tertawa. Mereka harus menjadi perhatian kita sesuai bidang tugas masing-masing,” katanya.
Gus Ipul menyebut, para pilar sosial harus mampu menggugah setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial. Guna mewujudkan itu, ada proses bisnis yang menjadi acuan Kemensos dalam menjalankan tugas kerjanya.
“Kita akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang menjadi acuan seluruh pihak,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menyebutkan, terwujudnya data tunggal tersebut menjadikan Indonesia untuk pertama kalinya memiliki data tunggal di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Selain itu, data tunggal akan menjadi acuan pendamping sosial dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“Dengan data tunggal itu juga akan membawa perubahan baru dalam target kerja Kemensos ke depannya. Termasuk dalam upaya menggeser para penerima bantuan sosial Kemensos menjadi penerima program pemberdayaan sosial,” katanya.
“Setelah mereka mendapat bantuan perlindungan sosial, maka berikutnya digeser ke pemberdayaan sosial,” ujar Gus Ipul lagi.
Dia menjelaskan, bagi masyarakat yang tidak bisa diberdayakan secara langsung maka akan melewati proses rehabilitasi sosial terlebih dahulu.
“Bagi keluarga-keluarga yang fungsi-fungsi sosialnya tidak utuh, dia harus masuk rehabilitasi sosial dulu, setelah rehab baru nanti pemberdayaan. Tapi, yang utuh fungsi sosialnya maka langsung ke pemberdayaan,” katanya.
Gus Ipul berharap jumlah masyarakat penerima bantuan sosial dapat berkurang ke depannya, sehingga angka kemiskinan pun juga dapat menurun.
“Mereka harus digugah untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri dan ikut program-program pemberdayaan biar kemiskinan di Indramayu turunnya signifikan,” ujar Gus Ipul.
Pada kesempatan itu, 399 pilar sosial hadir dalam dialog terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), dan pendamping rehsos.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.