TRIBUNJATENG.COM – Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya angkat bicara terkait video viral pengawalan mobil pejabat berpelat RI 36 yang diduga dilakukan secara arogan.
Mayor Teddy menyebut telah menegur pejabat pengguna mobil tersebut dan mengingatkan semua pihak untuk lebih berhati-hati serta bijak di jalan.
“Sudah kami tegur dan diingatkan kembali agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” ujar Mayor Teddy melalui pesan singkat kepada media, Sabtu (11/1/2025).
Namun, Teddy tidak mengungkap identitas pengguna mobil RI 36 yang menjadi sorotan publik.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nusron Wahid membantah dirinya adalah pengguna mobil RI 36. Ia menegaskan bahwa pelat dinas yang diterimanya adalah RI 26 sejak dilantik menjadi Menteri ATR.
“Mohon maaf atas prasangka buruk yang beredar. Pelat nomor yang saya terima dari Sekretariat Negara adalah RI 26, dan itu jarang saya pakai,” ujar Nusron melalui Instagram @nusronwahid, Jumat (10/1/2025).
Hal serupa juga disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak lagi menggunakan mobil RI 36 sejak berpindah kementerian.
“Bukan punya saya. Saya sudah tidak menggunakan RI 36 sejak pindah ke kementerian lain,” ujar Budi Arie, Jumat (9/1/2025).
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga menegaskan bahwa mobil dinas Kementerian Komunikasi dan Digital menggunakan pelat RI 22, bukan RI 36.
“Kemkomdigi menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor 22,” kata Meutya, Jumat (10/1/2025).
Video insiden pengawalan mobil RI 36 viral di media sosial setelah seorang petugas Patwal terlihat menghentikan mobil taksi Alphard yang dianggap menghalangi laju iring-iringan. Sikap tegas petugas tersebut menuai kritik karena dinilai arogan.
Mayor Teddy menekankan pentingnya menjaga sikap dan citra pejabat negara di jalan agar dapat mencerminkan kedisiplinan dan kesopanan.