Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mengenal Perjalanan Sejarah Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

Mengenal Perjalanan Sejarah Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

Jakarta, Beritasatu.com – Isra mikraj adalah peristiwa luar biasa yang terjadi pada tahun 621 M, yang mengandung dua bagian penting, yakni Isra dan mikraj. Kedua peristiwa ini merupakan pengalaman spiritual yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam, dan memiliki makna yang mendalam dalam ajaran Islam.

Lantas, sebenarnya apa maksud dari Isra Mikraj tersebut? Dan bagaimana sejarahnya? Berikut merupakan penjelasan lengkapnya yang dilansir dari laman NU Online, pada Senin (13/1/2025).

Isra: Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa

Isra adalah perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW ditempuh dengan cepat meskipun jaraknya sekitar 1.239 kilometer. Jika perjalanan ini ditempuh dengan unta atau kuda pada masa itu, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan. Namun, Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan tersebut hanya dalam satu malam sebagai bukti kekuasaan Allah.

Peristiwa Isra ini tercatat dalam Surat Al-Isra (17:1):

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَىٰ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَىٰ الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra: 1).

Mikraj: Perjalanan Menuju Langit dan Sidratul Muntaha

Setelah perjalanan Isra, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan spiritualnya dalam peristiwa mikraj. Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju langit ke tujuh, hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang dapat dicapai oleh makhluk ciptaan Allah. Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW melihat Jibril dalam bentuk aslinya, dan berada di dekat surga tempat tinggal.

Peristiwa mikraj ini dijelaskan dalam Surat An-Najm (53:13-15):

وَإِنَّهُ لَتَرَٰا لَهُۥٓ فِى السَّمَآءِ

لَقَدْ رَٰءَا جِبْرِيلَ فِى سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ

عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰ

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain (13). Yaitu di Sidratul Muntaha (14). Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15).” (QS An-Najm: 13-15).

Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW bertemu langsung dengan Allah Swt dan menerima perintah yang sangat penting, yaitu kewajiban salat lima waktu sehari semalam. Pada awalnya, Allah Swt memerintahkan 50 waktu salat sehari semalam. Nabi Muhammad SAW menerima perintah tersebut tanpa membantah. Namun, saat turun kembali, beliau bertemu dengan Nabi Isa yang menyarankan agar jumlah tersebut dikurangi karena terlalu berat bagi umat manusia.

Nabi Muhammad SAW kemudian naik kembali ke langit untuk memohon pengurangan jumlah salat kepada Allah Swt. Setelah beberapa kali berdoa, jumlah salat pun dikurangi menjadi lima waktu sehari semalam. Meskipun Nabi Muhammad SAW merasa malu untuk memohon lebih lanjut, Nabi Isa AS mengingatkan bahwa lima waktu sudah cukup.

Peristiwa mikraj ini juga diabadikan dalam Surat An-Najm (53:17):

مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَفَىٰ

“Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.” (QS An-Najm: 17).

Makna dan Hikmah Isra Mikraj

Isra mikraj mengandung banyak hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Beberapa di antaranya adalah:

Kekuatan dan kemahaan Allah: Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan yang tidak terbatas, di mana perjalanan yang tampak mustahil dapat terjadi dalam sekejap mata.Kewajiban salat: salat adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang langsung diterima dari Allah Swt melalui peristiwa mikraj. Perintah salat lima waktu menjadi tiang agama Islam dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.Kesabaran dan pengorbanan: Nabi Muhammad SAW menunjukkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa dalam menghadapi perintah Allah, yang menjadi teladan bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Peristiwa isra mikraj adalah pengingat bagi umat Islam akan pentingnya iman, ibadah, dan ketekunan dalam menjalani kehidupan di dunia ini, serta untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Swt.