JAKARTA – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila klaim Kota Nusantara ikut memicu realisasi investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dikutip dari ANTARA, Minggu, 12 Januari 2025, pertumbuhan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai bergerak positif seiring ditetapkan Kecamatan Sepaku sebagian wilayah di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kawasan inti pusat pemerintahan ibu kota Indonesia.
Realisasi investasi dari dalam negeri maupun luar negeri di Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2022 tercapai sekitar Rp1,39 triliun atau melampaui target Rp1 triliun.
Realisasi investasi selama 2023 tercapai Rp2,1 triliun dari target Rp2,6 triliun. Walau terjadi penurunan realisasi investasi pada 2023, hal itu menggambarkan investor mulai melirik investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan adanya Kota Nusantara.
Pergerakan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2024 lebih positif dibanding pada 2023 yang tercapai sekitar 80 persen dari target Rp2,6 triliun.
Capaian investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2024 tercatat Rp2,563 triliun. Angka tersebut melampaui target Rp2,552 triliun yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2024.
Sektor investasi yang banyak dilirik, antara lain peternakan, perikanan, pelabuhan, pertanian cerdas berbasis teknologi (smart farming), logistik, properti, usaha mikro kecil menengah (UMKM), pariwisata, dan pengembangan rumah sakit.
“Sekitar usaha yang ditawarkan kepada investor seperti pengembangan properti, perikanan, peternakan dan pertanian modern dan beberapa sektor lainnya, yang memiliki kecenderungan berkembang ke depannya,” ucapnya.
Kabupaten Penajam Paser, katanya, dilirik penanam modal dari luar negeri, seperti Maroko, Bahrain, Kamboja, Jepang, China, Korea Selatan dan Australia. Perwakilan dari negara tersebut sudah meninjau potensi investasi yang cocok dikembangkan di kabupaten daerah mitra Kota Nusantara.
Pemerintah kabupaten juga menyiapkan kebutuhan dasar agar memudahkan para investor, antara lain memberikan insentif berusaha dan menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan, demikian Nurlaila.