JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Sumatera Utara meminta warga lebih tangguh bencana. Karena itu warga diberi pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan rumah ibadah tanggung bencana (RITB).
“Warga, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana dapat lebih tangguh jika terjadi bencana,” kata Kepala BPBD Kota Medan Yunita Sari, ANTARA, Minggu, 12 Januari 2025.
Menurutnya, penduduk yang tinggal di bantaran sungai, seperti Kecamatan Medan Maimun ini, sering terkena bencana alam, berupa banjir kiriman dari wilayah pegunungan.
Berdasarkan data BPBD Kota Medan, 24.874 warga Kota Medan terdampak banjir di 10 kecamatan akibat luapan sungai di Medan, 27 November 2024.
Terdapat tiga sungai yang melintasi wilayah Kota Medan mengalami luapan, yakni Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.
“Jika bencana terjadi, maka diperlukan tindakan tanggap dari masyarakat agar meminimalisir baik sisi korban ataupun kerugian akibat bencana tersebut. Jika menunggu petugas, tentu memerlukan waktu,” kata Yunita.
Pihaknya juga mengatakan terdapat tiga kelompok yang rentan jika terjadi bencana alam, yakni balita, lanjut usia (lansia), dan disabilitas.
Oleh karena itu, dengan pengetahuan tanggap bencana warga akan mengetahui terlebih dahulu yang harus dilakukan, seperti penyelamatan kelompok rentan bencana.
“Sebaiknya jika warga tinggal di kawasan sering terjadi bencana seperti banjir, maka masing-masing anggota keluarga harus diberikan tanggung jawab. Hal pertama yang dilakukan agar tidak panik,” ucap Yunita.