Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan CEO Meta Mark Zuckerberg dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kian mesra. Keduanya dilaporkan bertemu di Mar-A-Lago Florida.
Pertemuan itu dilaporkan oleh website Semafor yang mengutip seorang sumber. Namun, baik tim transisi Trump dan pihak Meta tidak langsung merespon permintaan berkomentar dari Reuters, dikutip Minggu (12/1/2025).
Trump dan Zuckerberg bertemu jelang perubahan yang terjadi di Meta sebelum pelantikan Trump pada 20 Januari 2025. Meta baru-baru ini dilaporkan telah menghapus program cek fakta di dalam platformnya, kebijakan paling drastis selama beberapa tahun terakhir.
“Kami mencapai titik sehingga terlalu banyak kesalahan dan terlalu banyak sensor. Ini saatnya untuk balik ke akar yaitu kebebasan berekspresi,” kata Zuckerberg.
Program cek fakta, di Instagram, Facebook hingga Threads akan diganti dengan sistem catatan komunitas, mirip seperti yang diterapkan media sosial X.
Perubahan kebijakan baru berlaku untuk wilayah AS. Meta belum mengumumkan rencana melakukan hal serupa untuk pasar lain, termasuk Uni Eropa.
Sebagai catatan, Uni Eropa memiliki aturan Digital Services Act yang berlaku mulai 2023. Di sana dituliskan kewajiban media sosial raksasa menangani konten ilegal dan yang menimbulkan risiko keamanan publik, perusahaan yang gagal akan didenda 6% pendapatan global.
Trump menyambut baik perubahan kebijakan di Meta. Dia juga memuji Zuckerberg sebagai orang yang sangat mengesankan.
Ucapan itu cukup berbeda beberapa waktu lalu, saat Trump mengancam memenjarakan Zuckerberg. Menurut Trump, perubahan kebijakan Meta kemungkinan karena merespon ancaman yang dilontarkan olehnya.
“Mereka sudah berubah banyak, Meta. Orang itu [Zuckerberg] sangat mengesankan,” katanya.
(hsy/hsy)