Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bapanas Salurkan Bantuan Pangan 6 Bulan sesuai Data Regsosek

Bapanas Salurkan Bantuan Pangan 6 Bulan sesuai Data Regsosek

Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mengumumkan keputusan pemerintah untuk memberikan bantuan pangan (Banpang) selama enam bulan, dimulai pada Januari dan Februari 2025, dengan empat bulan sisanya yang akan disalurkan kemudian.

Kepala Bapanas/NFA, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan mekanisme penyaluran Banpang ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, bantuan berupa beras akan disalurkan pada Januari dan Februari 2025. Sementara itu, untuk empat bulan berikutnya, penyaluran akan memperhitungkan berbagai aspek secara cermat.

“Untuk dua bulan pertama, Banpang akan disalurkan pada Januari dan Februari 2025, dan untuk empat bulan sisanya, akan ditentukan kemudian,” ungkap Arief dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Jumat (10/1/2025).

Arief menambahkan Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pemberian bantuan pangan selama enam bulan. Meski demikian, lanjut Arief, penyaluran untuk empat bulan setelah Januari-Februari akan ditentukan lebih lanjut.

“Bantuan pangan selama enam bulan ini telah disetujui oleh Presiden. Namun, untuk empat bulan berikutnya, penentuan waktu dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan kemudian,” jelas Arief usai mengikuti Rakortas Kemenko Bidang Pangan pada Senin (6/1/2025) di Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan penentuan penerima bantuan pangan akan mengacu pada data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas).

“Rinciannya, bantuan pangan akan diterima oleh 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400.000 PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal,” ungkap Arief.

Regsosek sendiri merupakan basis data kesejahteraan sosial penduduk yang menjadi bagian dari reformasi sistem perlindungan sosial untuk mewujudkan visi Satu Data Indonesia. Data yang terkandung dalam Regsosek mencakup informasi sosial dan ekonomi hampir seluruh penduduk Indonesia.

Menurut laman sepakat.bappenas.go.id/regsosek-dashboard, Regsosek mencatat data dari 78,3 juta keluarga, 14,1 juta kepala keluarga perempuan, 22,1 juta penduduk lanjut usia, serta 4,3 juta penduduk disabilitas.