Jakarta –
Resonance Consultancy, perusahaan konsultan global untuk pariwisata, real estate, dan pembangunan ekonomi asal Kanada, kembali merilis daftar 100 kota terbaik di dunia pada 2025. Sejumlah kota ini dianggap layak huni, menarik dikunjungi, serta punya peluang kerja dan bisnis yang bagus.
Kota dari negara tetangga yaitu Singapura dan Kuala Lumpur masuk posisi top 50 dalam daftar kota terbaik dunia tahun ini. Lantas, adakah kota dari Indonesia yang meraih peringkat dalam daftar tersebut?
Apakah Kota dari Indonesia Masuk Daftar Kota Terbaik Dunia di 2025?
Sayangnya, tidak ada satu pun kota Indonesia yang masuk dalam daftar kota terbaik di dunia 2025 yang dirilis Resonance Consultancy belum lama ini.
Jakarta sempat bertengger di peringkat ke-89 sebagai kota terbaik di dunia pada 2023, berada di bawah Kota Phoenix, Amerika Serikat (88) dan di atas Gothenburg, Swedia (90). Namun kini, nama Kota Metropolitan itu tidak ditemukan lagi dalam daftar kota terbaik 2025 terbitan Resonance Consultancy.
Daftar Kota Terbaik di Dunia 2025
Berdasarkan laporan Resonance Consultancy, berikut daftar lengkap 100 kota terbaik di dunia pada 2025:
LondonNew YorkParisTokyoSingapuraRomaMadridBarcelonaBerlinSydneyAmsterdamSan FranciscoDubaiLos AngelesTorontoSeoulChicagoWinaSeattleMilanBostonVancouverMiamiStockholmMelbourneOsloMunichIstanbulLas VegasHelsinkiAtlantaBangkokPrahaWashington DCMontrealBeijingOrlandoSt. LouisPortlandHoustonDublinOsakaPhiladelphiaDenverKopenhagenSan DiegoAucklandFrankfurtZurichKuala LumpurMinneapolisOttawaAustinCalgaryDallasBrusselsLisbonHonoluluDetroitKrakówShanghaiSan JoseNew OrleansNashvilleEdmontonSalt Lake CityBaltimoreBordeauxGothenburgClevelandValenciaGlasgowDohaWarsawSao PauloTaipeiTucsonPittsburghCharlotteLyonNagoyaPortoPerthBilbaoCape TownSapporoAthenaHamburgPhoenixBrisbaneTampaNaplesRichmondBirminghamRaleighRochesterHong KongNantesToulouseRio de Janeiro
Laporan Resonance Consultancy di atas diambil berdasarkan analisis sejumlah faktor yang tergabung dalam tiga kategori utama: kelayakan huni, kesenangan, dan kemakmuran.
Kategori kelayakan huni seperti biaya sewa hunian, rasio harga terhadap pendapatan, dan kualitas udara. Faktor kesenangan meliputi restoran, budaya, hingga popularitas di Google. Serta kategori kemakmuran mencakup tingkat pendidikan, PDB per kapita, hingga tingkat pengangguran dan kemiskinan.
(azn/row)