Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

Jember (beritajatim.com) – Pembagian takjil merupakan tradisi warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, setiap kali Ramadan. Namun baru tahun ini ada insiden keracunan massal yang diduga akibat mengonsumsi takjil tersebut.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Hafidi mengatakan, masyarakat di salah satu rukun warga Desa Mayang tersebut setiap pekan mengumpulkan uang patungan. “Nah, ketika Ramadan, mereka berbagi dengan masyarakat sekitar dengan membuat takjil bergotong rotong, seperti es dan makanan ringan,” katanya, Senin (1/4/2024).

“Kebetulan tahun ini, takjil itu berupa bingkisan nasi dengan lauk. Lauknya daging ayam, lalapan, dan olahan tempe. Masyarakat membagikan 300 paket takjil di tepi jalan depan bekas Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Mayang, Jalan Tanjung Sari, Minggu (31/3/2024) sore,” kata Hafidi.

Tidak disangka, setelah mengonsumsi takjil itu, puluhan orang mengalami mual dan muntah. “Entah dari makanan yang mana, masih belum dilakukan uji lab. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, sampai pukul 00.30 WIB semalam, sudah 31 orang warga yang keracunan dirawat di Puskesmas Mayang,” kata Hafidi.

Sebanyak 13 orang diraway di Klinik Bakti Pratama dan 1 orang dirawat di Puskesmas Pakusari. “Itu di radius daerah Mayang. Sementara makanan itu kan menyebar. Informasi yang saya terima, pada pukul 23.30 kemarin malam, ada yang masuk Puskesmas Kalisat,” kata Hafidi. Total hingga pukul 01.15 dini hari, ada 52 orang yang jadi korban keracunan.

Hafidi yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian langsung mendatangi Puskesmas Mayang dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah taktis. Dinkes memerintahkan Kepala Puskesmas Silo, Kalisat, dan Pakusari di wilayah Jember timur untuk waspada dan bertindak cepat mengatasi lonjakan kasus pasien keracunan.

“Ambulans di puskesmas-puskesmas samping segera disiapkan. Sekitar pukul 22.00 WIB, aparat Polsek Mayang dan Pemerintah Desa Mayang menyisir bersama RT dan RW menggunakan ambulans untuk mencari warga yang mengalami mual, muntah, diare hingga lemas. Hasilnya banyak dan bisa dibawa,” kata Hafidi.

Hafidi memuji kerja Dinas Kesehatan yang sigap dalam menangani persoalan ini. “Sehingga masyarakat bisa tertolong. Namun ada juga warga yang memilih minum air kelapa untuk menawarkan racun. Alhamdulllah, tidak perlu perawatan serius. Setelah dicek di Klinik Bakti Pratama, mereka dirawat jalan,” katanya. [wir]