Jakarta, Beritasatu.com – Staf Khusus Wakil Presiden Tina Talisa melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen PT Permodalan Nasional Madani atau PNM di Menara PNM Jakarta, Senin (6/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Tina Talisa melakukan pembicaraan langsung dengan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, terkait kinerja pelaku usaha mikro yang tergabung dalam program Mekaar.
Mekaar merupakan akronim dari Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera, yang merupakan program pembinaan khusus yang dilakukan oleh PT PNM untuk ibu-ibu prasejahtera produktif non-bankable yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.
Diketahui, saat ini jumlah nasabah program PNM Mekaar telah menembus angka 15 juta nasabah. Tak sampai disitu, tingkat persentase kredit macet atau non-performing loan (NPL) nasabah Mekaar berada di angka yang rendah.
“Senang melihat perkembangan data di dashboard-nya ya. Jadi ada beberapa hal yang penting bahwa nasabah Mekaarnya terus bertumbuh. Namun, selain bertumbuh juga NPL-nya itu terjaga,” ungkap Tina Talisa di Menara PNM, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Stafsus Wapres Gibran Tina Talisa mengapresiasi PNM dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. PNM Mekaar mengutamakan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara sosial atau berkelompok.
PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang bertujuan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan. Dengan demikian, para nasabah mampu mengembangkan usaha.
Adapun, kriteria yang dipenuhi nasabah PNM Mekaar, difokuskan kepada perempuan pelaku usaha mikro dengan kondisi keluarga yang memiliki indeks pendapatan per kapita maksimal Rp 800.000 per bulan.
Kemudian, pembiayaan PNM Mekaar tidak mensyaratkan agunan fisik, melainkan bersifat tanggung renteng kelompok, dengan syarat kedisiplinan untuk mengikuti proses persiapan dan pertemuan kelompok mingguan (PKM).
“Pembiayaan dari PNM ini yang kami lihat tidak hanya sekadar pembiayaan. Kalau kami melihatnya itu pemberdayaannya yang kuat,” pungkas Stafsus Wapres Gibran Tina Talisa.