JAKARTA – Museum Negeri Sumatera Utara, yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumatera Utara, menerima penghargaan sebagai Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Terbaik dalam ajang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) 2024.
Kepala Disbudparekraf Sumut, Zumri Sulthony, menyatakan penghargaan ini mencerminkan komitmen nyata UPT Museum Sumut dalam menyediakan layanan yang inklusif, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
“Penghargaan ini membuktikan kami berupaya keras menyediakan fasilitas yang memprioritaskan kenyamanan dan aksesibilitas bagi semua masyarakat,” ujar Zumri di Medan, seperti dikutip ANTARA.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini menjadi dorongan bagi Museum Negeri Sumut untuk terus berinovasi, tidak hanya dalam pelayanan publik di sektor kebudayaan, tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya layanan yang adil dan inklusif.
“Kami merasa bangga dengan pengakuan ini. Hal ini menguatkan tekad kami untuk menjadikan museum sebagai ruang belajar yang ramah, nyaman, dan terbuka bagi semua lapisan masyarakat,” tambahnya.
Fasilitas dan layanan yang ada di museum telah dirancang untuk memastikan akses yang mudah bagi kelompok rentan. Langkah ini merupakan bagian dari misi jangka panjang Disbudparekraf Sumut untuk memberikan pelayanan publik yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Rachmat Hadi Saputra, Kepala UPT Museum Negeri Sumatera Utara, menekankan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil dari kerja keras tim dalam menciptakan lingkungan museum yang inklusif dan nyaman.
“Pengakuan ini memacu kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan, sehingga museum dapat menjadi tempat yang benar-benar ramah bagi semua kelompok,” katanya.
Museum Negeri Sumatera Utara kini tidak hanya berperan sebagai pusat edukasi dan pelestarian sejarah, tetapi juga sebagai contoh dalam memberikan pelayanan publik yang inklusif dan berkeadilan.