Jakarta: Fenomena ‘bird strike’ atau peristiwa pesawat menabrak burung menjadi momok di dunia penerbangan.
Bird strike biasanya terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat, tepatnya ketika pesawat terbang rendah dan lebih sering bertemu dengan burung yang terbang di sekitar area bandara.
Efek dari bird strike sangat bervariasi, tergantung pada ukuran burung dan bagian pesawat yang terkena dampak. Namun efek terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan fatal yang tentunya bisa memakan korban jiwa.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang disebabkan bird strike:
1. Ethiopian Airlines (September 1988)
Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada September 1988. Kecelakaan bermula saat pesawat menabrak sekawanan buruk saat lepas landas. Beberapa buruk masuk ke mesin pesawat Boeing 737 yang membuat mesin tidak bekerja.
Akibatnya pilot memutuskan kembali dan melakukan pendaratan darurat yang berujung pesawat terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 35 orang.
2. US Airways (Januari 2009)
Pesawat jet US Airways dengan 155 orang di dalamnya kehilangan daya di kedua mesinnya akibat bird strike hingga akhirnya mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Insiden ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2009 silam.
Pesawat jenis Airbus A320 tersebut menabrak burung tidak lama setelah lepas landas. Beruntung seluruh penumpang dan kru pesawat selamat dalam insiden ini.
3. Ethiopian Airlines 302 (Maret 2019)
Pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan pada Maret 2019. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.
Dalam kecelakaan itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek yang diduga burung berukuran besar.
Karena sensor tidak bekerja, pesawat Ethiopian Airlines menukik ke bawah tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Insiden ini menewaskan 157 orang.
4. Azerbaijan Airlines (Desember 2024)
Kecelakaan Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR terjadi belum lama ini tepatnya tanggal 25 Desember 2024. Pesawat rute Baku-Grozny ini jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.
Kementerian Keadaan Gawat Darurat Kazakhstan menyebutkan bahwa penyebab awal kecelakaan adalah “situasi darurat” di udara. Dugaan awal termasuk tabrakan dengan kawanan burung. Namun berkembang spekulasi kalau Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.
5. Jeju Air (Desember 2024)
Terbaru adalah kecelakaan maskapai Korea Selatan, Jeju Air yang terjadi tanggal 29 Desember 2024. Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan.
Pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung terhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan. Pilot berupaya melakukan pendaratan darurat, namun pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan.
Alhasil pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas landasan. Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
Jakarta: Fenomena ‘bird strike’ atau peristiwa pesawat menabrak burung menjadi momok di dunia penerbangan.
Bird strike biasanya terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat, tepatnya ketika pesawat terbang rendah dan lebih sering bertemu dengan burung yang terbang di sekitar area bandara.
Efek dari bird strike sangat bervariasi, tergantung pada ukuran burung dan bagian pesawat yang terkena dampak. Namun efek terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan fatal yang tentunya bisa memakan korban jiwa.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang disebabkan bird strike:
1. Ethiopian Airlines (September 1988)
Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada September 1988. Kecelakaan bermula saat pesawat menabrak sekawanan buruk saat lepas landas. Beberapa buruk masuk ke mesin pesawat Boeing 737 yang membuat mesin tidak bekerja.
Akibatnya pilot memutuskan kembali dan melakukan pendaratan darurat yang berujung pesawat terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 35 orang.
2. US Airways (Januari 2009)
Pesawat jet US Airways dengan 155 orang di dalamnya kehilangan daya di kedua mesinnya akibat bird strike hingga akhirnya mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Insiden ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2009 silam.
Pesawat jenis Airbus A320 tersebut menabrak burung tidak lama setelah lepas landas. Beruntung seluruh penumpang dan kru pesawat selamat dalam insiden ini.
3. Ethiopian Airlines 302 (Maret 2019)
Pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan pada Maret 2019. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.
Dalam kecelakaan itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek yang diduga burung berukuran besar.
Karena sensor tidak bekerja, pesawat Ethiopian Airlines menukik ke bawah tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Insiden ini menewaskan 157 orang.
4. Azerbaijan Airlines (Desember 2024)
Kecelakaan Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR terjadi belum lama ini tepatnya tanggal 25 Desember 2024. Pesawat rute Baku-Grozny ini jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.
Kementerian Keadaan Gawat Darurat Kazakhstan menyebutkan bahwa penyebab awal kecelakaan adalah “situasi darurat” di udara. Dugaan awal termasuk tabrakan dengan kawanan burung. Namun berkembang spekulasi kalau Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.
5. Jeju Air (Desember 2024)
Terbaru adalah kecelakaan maskapai Korea Selatan, Jeju Air yang terjadi tanggal 29 Desember 2024. Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan.
Pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung terhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan. Pilot berupaya melakukan pendaratan darurat, namun pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan.
Alhasil pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas landasan. Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(PRI)