Jakarta –
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI sebagai induk Holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey turut meramaikan Hub Expo yang merupakan rangkaian dari Hub Space 2024.
Hub Space sendiri merupakan acara yang digelar oleh Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas). Dalam kesempatan ini, BKI menunjukkan komitmennya dalam pelaksanaan ekonomi hijau (green economy).
Selain mempromosikan terkait green business, Raka menyebut pihaknya memberikan souvenir menarik khusus untuk para pengunjung BKI di Hub Expo. Adapun souvenir yang disediakan yaitu pouch untuk tablet dan buku catatan.
“Di sini ada brosur-brosur terbaru kami untuk mengenalkan bisnis, khususnya sustainability business-nya,” kata Raka, kepada detikcom, Jumat (6/9/2024).
Lebih lanjut, green business dipromosikan oleh BKI dalam rangka mendukung SK BUMN 2023 terkait rencana Indonesia menjadi negara yang net zero emission (NZE) di 2060. Salah satu pengunjung asal Jakarta, Uly (31) mengaku terkesima dengan konsep yang dibawakan oleh BKI di acara Hub Space.
“Sekarang kan Indonesia emang lagi concern gitu ya perihal lingkungan hidup. Jadi mungkin kita lebih aware terhadap kondisi lingkungan indonesia seperti saat ini,” kata Uly.
“BKI mungkin bisa ikut membantu terkait hal itu,” sambungnya.
Uly mengatakan mulanya ia mendatangi booth BKI lantaran tertarik dengan produk ship recycling. Ship recycling adalah kegiatan pemotongan (scrapping) dan penghancuran kapal yang tidak digunakan lagi yang dilakukan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan pekerja dan lingkungan sekitarnya.
“Kegiatan ini (ship recycling) mengurangi dampak buruk lingkungan gitu ya,” kata Uly.
Uly sendiri membawa pulang souvenir berupa notebook dan brosur-brosur untuk dibaca. Di samping itu, ia juga memiliki harapan untuk BKI sebagai badan klasifikasi untuk memastikan keamanan berbagai jenis kapal.
“Mungkin untuk ke depannya bisa lebih membantu Indonesia dalam mengurangi dampak lingkungan dan hubungannya dengan transportasi masa kini. Apalagi di tempat 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan),” pungkasnya.
(anl/ega)