Jakarta –
PT MRT Jakarta (Perseroda) meluncurkan sistem pembayaran baru melalui fitur MartiPay di aplikasi MyMRTJ. MRT Jakarta menggandeng Bank DKI Jakarta sebagai mitra pengisian saldo Martipay.
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan sejak tahun 2019 sampai dengan 2024, penumpang MRT yang menggunakan kartu sebagai pembayaran makin menurun, dari sebelumnya 97% menjadi 80%. Sebaliknya, pembayaran menggunakan digital meningkat dari 3% menjadi 20%.
“Sistem pembayaran diberi nama Martipay. Tentunya tidak akan diberikan dukungan tanpa Kolaborasi dan dukungan dari Bank DKI Jakarta, semua ini diluncurkan dengan satu visi untuk memberikan kenyamanan dalam satu genggaman,” katanya dalam acara Launching Martipay, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).
Dia membandingkan manfaat saat menggunakan kartu dengan sistem pembayaran baru ini. Dia bilang saat pembayaran berbasis kartu, sifatnya masih terbatas dan dapat digunakan untuk pembayaran tiket.
Sementara, fitur baru ini menawarkan fleksibilitas bagi pengguna dan dapat digunakan untuk berbelanja. Selain itu, pengguna juga dapat merasakan diskon dari mitra usaha.
“Sistem digital semua ada di HP dan memberikan kenyamanan seluruh penumpang. Nggak perlu bawa dompet. Ini lah kenapa MRT terus melakukan pengamatan terhadap perilaku MRT Jakarta untuk bisa menyediakan atau menggeser sistem pembayaran dari kartu ke berbasis digital sehingga banyak benefit yang dinikmati MRT Jakarta yang bisa diintegrasikan dengan berbagai layanan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Jakarta Amirul Wicaksono mengatakan untuk mengisi atau top up saldo dapat di mesin ATM Bank DKI. Pengisian saldo ini juga dapat menggunakan kartu ATM bank lain.
“Kemudian bisa menggunakan kartu debit ini yang ada logonya internasional prinsipal bisa digunakan top up. Terakhir punya channel elektronik bank lain dengan transfer melalui virtual account Martipay. Berapapun top up hingga 2 juta dengan martipay bisa dilakukan,” jelasnya.
(hns/hns)