Jakarta –
PT Brantas Abipraya (Persero) menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Paket 1. Proyek strategis nasional ini berhasil diselesaikan tepat waktu sesuai target, yaitu pada akhir tahun 2024.
Proyek Tol Probowangi yang membentang sepanjang 12,881 kilometer, ditambah 2,850 kilometer untuk jalan penghubung, merupakan hasil kolaborasi erat antara pemerintah dan PT Brantas Abipraya (Persero). Dengan keahlian dan pengalamannya dalam bidang konstruksi infrastruktur, Brantas Abipraya telah berhasil menyelesaikan proyek ini sesuai target.
Keberhasilan ini dinilai tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur dalam hal konektivitas dan mobilitas, tetapi juga memperkuat posisi Brantas Abipraya sebagai salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia.
“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan proyek ini. Tol Probowangi merupakan salah satu proyek strategis nasional yang memiliki peran penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur,” ujar Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya (Persero) Muhammad Toha Fauzi dalam keterangan tertulis, Selasa (24/12/2024).
Sejak tanggal 21 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, ruas Tol Probowangi Paket 1 akan dibuka secara fungsional untuk memberikan layanan kepada masyarakat, khususnya selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Dengan dibukanya tol ini, diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas dan memberikan kenyamanan bagi pemudik yang melintas di jalur Probolinggo-Banyuwangi. Sebagai bentuk apresiasi atas dukungan masyarakat, pemerintah memberikan fasilitas tarif gratis selama periode operasi fungsional ini.
“Kami berharap dengan adanya Tol Probowangi, waktu tempuh antara Probolinggo dan Besuki dapat dipangkas menjadi sekitar 30 menit saja, dari sebelumnya sekitar 1 jam 15 menit. Hal ini tentu akan sangat menghemat waktu dan biaya perjalanan masyarakat,” imbuhnya.
Dengan beroperasinya Tol Probowangi, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Jawa Timur. Selain itu, tol ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan berkendara.
(akd/akd)